Konsep Motivasi bagi Karyawan

author photo August 17, 2020

Manajmen Perkantoran:
Konsep Motivasi bagi Karyawan
Takdir Ali Syahbana٭
A.     Pendahuluan
Kaca_mata pengetahuan sangatlah banyak, semuanya berlandaskan pada prespektif individual masing-masing, tetapi dalam semua pandangan tersebut pasti ada mempunyai benang emas antar berbagai macam penndapat mereka, begitu juga dalam sisi Manajmen erkantoran, banyak sekali pendapat namaun tetap membahsa rangkuman bagaimana kenyamanan dalam sebuah pekerjaan hingga mendpatkan nalar dan hasil yang sesuai dengan yang di harapkan, manajmen sangatlah asing jika di bicarakan dallam kawasasan Tani, karena meraka hanya kenal dengan sebutan Bos dan mandor  saja, sangatlah sedikit para Tani paham dengan istilah manajmen apalagi di tambah dengan Perkantoran.
Kata perkantoran itu hanyalah sebuah tambahan saja untuk memfokuskan kinerja pembasan dalam berbagai tulisan, namau  tetap semua struktural  yang tercantum di dalamnya mempunyai sisi yang sama, ketika pekerja lalah loyo dan hilnag rasa semnagatnya maka ada sisi yang salah  dalam memanajmen kantor terseebut, oleh karena itulah butuh sebuah Motivasi yang di fokuskan untuk para pekerja tersebut, apa sebenarnaya motivasi, bagaimana kinerja sistem pendekatan terhadap orang tersebut? Berikut adalah ulasan mengenai pertanyaan di atas.
B.     Pengertian Manajmen.
Pada dasarnya ilmu manajmen sudah umum di mata masyarakat, Khususnya di kawasan perkantoran dan perusahaan yang di mulai dari perguruan tinggi hingga  berlanjut kekawasan yang lebih macro, baik itu berupa Organisasi maupun lembaga yang lain ataupun perusahaan.[1] Pengertian ilmu Manajmen sendiri  bisa di jelaskan sebagai berikut; “ilmu manajmen adalah ilmu yang mendalami  cara mencapai satu tujuan yang akurat dan baik dengan menggunakan perantara orang lain”.[2]
Mengenai bantuan dari orang lain tersebut bisa dikatakan seperti bantuan berpikir, tenaga dan yang lainnya yang berupa menyangkut dengan keterlibatan orang lain dalam teknik pencapain tersebut.[3] Dengan cara melalui seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah dan yang paling utamanya adalah teknik untuk mencapai satu tujuan yang telah di bangun sebelumnya.[4]
C.     Fungsi Manajmen.
Manajmen meruapakan sebuah ilmu yang berlandaskan dengan definisi teknik atau cara untuk tercapainya suatu tujuan dengan melibatkan oarang lain dalam pencapaian tersebut, ada beberapa fungsi yang sangat penting untuk di ketahui dalam hal Manajmen di antaranya adalah:[5]
1.      Meurut Prof. Drs.Oey Liang Lee:
Ø  Perencanaan
Ø  Pengorganisasian
Ø  Pengarahan
Ø  Pengkoordinisasian
Ø  Pengontrolan
2.      Menurut Koont O’Donnnel dan Niclander:
Ø  Planning
Ø  Organizing
Ø  Staffing
Ø  Derikting
Ø  Controoling[6]
D.     Motifasi
Ketika sebuah perusahaan ataupun perkantoran yang sudah terbangun dan sudah di’isi dengan berbagai macam struktur dalam pekerjaan tersebut maka ada sisi lain yang juga harus di lakuakan bahkan ini adalah sisi yang sangat berperan demi kelancaran sebuah perorganisasian atau perkantoran tersebut yaitu adalah kegairahan pagawai atau oarang-oarang yang sudah berperan dalam ruangan tersebut adalah dengan sebuah Motivasi.
a.       Pengertian Motifasi
Menurut Kanfer beliyau mengatakan bahwa motivasai adalah kekuatan yang terpendam yang perlu di keluarkan dengan berbagai macam cara hingga mencapai titik poin yang sangat berbeda dari sebelumnya.[7] Ada beberapa penjelasan lagi mengenai devinisi motivasi di anataranyta adalah:
1.      Arah dari prilaku seseorang menujukan bahwa itulah prilaku yang dia pilih dengan faktor adanya dorongan sesuatu yang ada pada dirinya, Misalnya seseorang datang bekerja lebih keras di kantor, ini menunujukan bahwa adanya sesuatu dorongan yang menyebabkan dia seperti itu.[8]
2.      Tingkat upaya, menunjukan bahwa tingkat kinerja seseorang saat bekerja untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan, tigkat upaya inilah yang menunjukan bahwa seperti itulah daya dorongan yang ada pada dirinya.
3.      Tingkat Ketegaran, menunjukan bahwa ketegaran dan ketetapan pendirian yang dia tunjukan saat ada suatu perkara yang terjadi didalam pekerjaannya.[9]
Robbins dan Coulter mengatakan tentang Motivasi, yaitu sebagai kemauan yang di tunjukan seoarang individu untuk mencapai yang terbaik dalam kehendakknya dimana saja dia berada untuk menciptakan kinerja yang terbaik untuknya dan untuk orang lain berupa Upaya, Tujuan, Kebutuhan yang ketiganya ini sangat berhungunagan dengannya dan dengan pekerjaan yang dia kerjakan.[10]
b.      Faktor munculnya Motifasi
Pada dasarnya sebuah motivasi itu pasti bersumber dari Instrinsik dan ekstrinsik, prilaku yang di motivasi melalui instrinsik berasal dari kepuasannya atas apa yang  dia kerjakan dalam pekerjannya tersebut hingga menimbulakan sebuah kekuatan yang mendorong agar tetap semangat dalam menjalani pekerjannnya, misalnya, seorang pekerja kue amplang cap-layar, dia akan termotivasi karena kesuksesannya dalam memproduksi amplang tersebut dia akan berlanjut ke usaha lain yang lebih tiggi penghasilannya dengan yang sebelumnya.[11] Sedangkan prilaku yang termotivasi dari sumber ekstrinsik meruapakan ssebuah prilaku yang muncul lebih besar dari sebelumnya di karenakan ada faktor luar, seperti ada imbalan lebih dari Bos, penghargaan atau menghindari hukuman atas keterlambatan datang di tempat pekerjaan.[12]
c.       Manfaat munculnya motivasi dalam sebuah pekerjaan
Motivasi sangatlah berguana untuk karyawan yang berada di dalam perusahaan ataupun perkantoran, karena dengan motivasi inilah kantor akan memperoleh Input yang baik untuk mencapai tujuan yang sangat bagus, input tersbut misalnya keahlian, kegigihan, pengetahuan, cara atau strategi, waktu, tenaga yang mereka bersedia untuk di berikan demi kantor yang dia tempati dengan tujuan yang sama, membangaun kantor itu lebih baik dengan berbagai macam Input yang di sumabangsihkan untuk pekerjaan yang di kerjaan, tidak berpengaruhh pada faktor instirinstik ataupun eksterinstik, tetapi tujuan dan hasillah yang di butuhkan dengan saluran motivasi yang telah di miliki oleh karyawan tersebut.[13]
Berikut adalah sedikit gamabaran Imput yang di hasilkan oleh Motivasi dalan pekerjaan:[14]







Rounded Rectangle: Berbagai Input dari karyawan
Rounded Rectangle: Kinerja
Rounded Rectangle: Berbagai hasli yang dii terima sebgai sumber motivasi

 
Rounded Rectangle: Ø Gaji
Ø Tunjangan
Ø Keamanan kerja
Ø Liburan
Ø Kepuasan kerja
Ø Otonomi
Ø Tanggung jawab
Ø Kepuasan menyelesaikan suatu tugas

Rounded Rectangle: Memberikan kontribusi kepada efesensi organisasi, efektivitas oarganisasi, dan pencapain tujuan-tujuan organisasiRounded Rectangle: Ø Waktu
Ø Usaha
Ø Pendidikan
Ø Pengalaman
Ø Pengetahuan
Ø Keahlian
Ø Perilaku kerja
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           











E.      Pendekatan Motivasi
a.       Pendekatan tradisional
Pendekatan ini beranggapan bahwa orang itu tidak mau bekerja dan malas, satu-satunya tujuan orang itu bekerja karena Uang, dia bekerja karena takut akan kehilangan pekerjaan, bentuk kedekatan motivasi pada oarang ini di bentukan dengan adanya hadiah.[15]
Selain yang demikian Doughls McGregor menngetakan mengenai  motifasi Tradisional:
1.      Manusia pada dasarnya malas, mereka memiliki bakat tapi tidak mau mengerjakan apa-apa.
2.      Manusia bekerja untuk mengeumpulkan harta
3.      Perlunya pemaksaan terhadap manusia seperti ini
4.      Harus mendapatkan ketegasan dari pimpinan
5.      Pada umumnya manusia malas berpikir untuk dirinya, tapi tidak menutup kemungkinan tidak malas untuk berpikir pagi pemimpin
6.      Perlunya perintah agar bekerja
7.      Lebih mementingkan diri di bandingkan orang lain
8.      Perlunya di atur
9.      Perlu di puji
10.  Tergantung apa yang  dia bisa
11.  Perlunya dorongan.[16]

b.      Pendekatan internalized Motivation
Pendekatan ini beranggapan bahwa letak saat seseorang tersebut  mendapatkan kepuasan saat selesai melaksanakan suatu pekerjaan, dia bersipat internal dirinya sendirilah yang menjadikan motifasi untuk tersu lebih lanjut dalam berkaraya, dengan senang hati.[17] Berikut adalah penjelasan yang lebih  luas:
1.      Manusia pada dasarnya aktif, rajin, dan dapat meruumuskan dirinya sendiri untuk mengejar cita-cita.
2.      Sibuk dengan pekerjaan, bangga dengan hasil dan karyannya
3.      Mereka di rangsang untuk berpikir lebih banyak, dirinya dan pekerjaannya
4.      Dia menggunakan nalar dan rasio dan peranggung  jawaban yang luas dan akurat
5.      Mandiri
6.      Menikamati ats apa yang di capai
7.      Makin keras itu pekerjaan makin besar pula kinerja yang dia lakukan untuk pekerjaannya demi mendapatkan kepuasan.[18]
c.       Pendekatann Human relation
Pendekatan ini beranggapan bahwa orang itu akan bekerja dengan adanya jaminan untuk dirinya, dengan kondisi yang  sesuai dengan dirinya, pemimppin yang jujur dan yang  lainnya yang bersangkutan dengan kenyamanan dirinya. Dengan adanya kepuasan itulah maka akan muncul pula produktifitas yang tinggi.[19]
Berikut adalah sedikit tabel untuk memaham lebih jelas tentang cara memasuki perbedaan yang ada di pekerja untuk menciptakan hasil manajmen yang berkualitas:[20]
Pendekatan tradisioanl
 Pendekatan relasi manusia
Pendekatan SDM

ASUMSI

Pekerjaan pada dasarnya meruapakan hal yang tidak di sukai banyak orang karena merukan beban
Pada dasarnya manusia ingin di anggap penting dan berguna
Ingin memberikan sesuatu yang berguna untuk orangl ain
Apa yang seseorang lakuakan tidak lebih penting dari apa yang seseorang dapatkan
Manusia ingin  merasa memilliki serta di akui secara individual atau  sosial
Suka berbuat kreatif dan inovatif dan suka tantangan
Hanya sedikit orang yang mau megerjakan pekerjaan
Perasaan senang lebih bahagia di bandingkan uang



Kebijakan yang dapat di lakukan

Atasan harus selalu mengawsi dan sellau memerintah
Bos harus menciptakan suasana yanga nyaman
Menejer hasru selalu memerikasa sistem perkamntoran
Bos harus memrinthakan dengan bentuk kata2 yang sederhana
Bos harus selalu menyerap ususlan dari bawahan dan selelu menginformasikan berita yang terbaru
Bos harsu selelu menjaga suasana yang nyaman sesuai dengan kemampuan masing-masing
Bos harus selalu memperingatkan tentang pekerjaannya
Bos perlu memberikan wakktu bagi anak buah untuk berkarya sesua dengan kemauannya
Perlunya partisifasi dari para pekerja tentang pekerjaan


HARAPAN

Upah harus ddi perhatiakn
Jika ada maslah maka harus di bereskan bersama-sama
Harus dilibatkan dalam pekerjaan dalam berbagai bentuk
Pekerjakan sesuai dengan pegawai, dan harus di awasi
Beriakan rasa kepuasan terhadap pekerja
Berikan hasil dan pujian






F.      Kesimpulan
Dari uraian panjang lebar di atas ternyata manajmen adalah suatu cara untuk mencapai kesuksesan atau tujuan yang sempurna dengan adanya keterlibatan orang llain di dalamnya baik itu berupa tenaga, pikiran, dan yang laiannya, selain itu di dalam suatu pekerjaan yang sudah mempunyai manajmenya maka pasti ada data struktur yang telah di tentukan oleh pemimpin dan di dalamnya pasti ada yang namanya karyawan, perusahaan atau perkantoran tidak akan berkembang maju jika tidak ada karyawan di dalamnya, kegigihan karyawan adalah kunci kesuksesan dalam pekerjaan.
Motivasi adalah jalan yang sangat penting untuk jalan yang lurus menuju kesempurnaan, motifasi di tujuakan kepada sebuah data stuktur yang tercantum dalam tempat tersebut, ada tiga pendekataan bagi tiga kategori manusi yang ada di dalam struktur data kantor tersebut adalah: pertama, Pendekkatan Tradisional, Kedua, pendekatan relasi Manusia, Ketiga, Pendekatan sdm.
Daftar pustaka
Julitriarsa, Djati, Jhon Suprihanto, (1992), Manajmen Umum Sebuah Pengantar, Yogjakarta:BPFE.
Salindeho, Jhon, (1989), Peranan Tindak Lanjut dalam Manajmen, Jakarta: PT, Sinar Grafiikka.
R.daviid, Fred, (2009), Manajmen Strategis Konsep, Jakarta:Salemba Empat.
Prkinson, CN, MK Rustomji, (1989), Manajmen Efktif, Kunci Mencapai hasil yang terbaik, Semarang: Dahara Prize.
Tisnawati Sule, Ernie, Kurniawan Saefullah, (2005), Pengantar Manajmen,(jakarta: Prenada Media.
P. Siagian, Sondang, (2004), Filsafat Adminitrasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Solihin, Ismail, (2009),  Pengantar Manajmen, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Widjaya, A.W,( 1986), Peranan Motifasi dalam Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Akademia Pressindo




[1] Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, mNajmen Umum Sebuah Pengantar, (Yogjakarta:BPFE, 1992),. Hlm. 1. Dan llihat juga:  Jhon Salindeho, Peranan Tindak Lanjut dalam Manajmen, (Jakarta: PT, Sinar Grafiikka, 1989),. Hlm. 23-32. Dan lihat juga: Fred R.. daviid, Manajmen Strategis Konsep, (Jakarta:Salemba Empat, 2009),. Hlm. 5-6. Pendapat lain terdapat dalam buku:CN Prkinson, MK Rustomji, Manajmen Efktif, Kunci Mencapai hasil yang terbaik, (Semarang: Dahara Prize, 1989),. Hlm. 60-65.  Dan:  Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen,(jakarta: Prenada Media, 2005),. Hlm.  5-6. Dan: Sondang P. Siagian, Filsafat Adminitrasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004),. Hlm.5.
[2] Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, Manajmen Umum, . . . . . .Hlm. 1.
[3] Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, Manajmen Umum,. . . . . . Hlm. 1
[4] Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, Manajmen Umum,. . . . . . Hlm. 3.
[5] Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, Manajmen Umum,. . . . . . Hlm. 4.
[6] Untuk lebih jelasnya lihat: Djati Julitriarsa dan  Jhon Suprihanto, Manajmen Umum,. . . . . . hlm. 4-7. Dan: Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009),. hlm. 3. Lihat juga: Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 235.
[7] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 152.
[8] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 152.
[9] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 152.
[10] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 152-153.
[11] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 153-154.
[12] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 154.
[13] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 154.
[14] Ismail Solihin, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 155.b
[15] A.W. Widjaya, Peranan Motifasi dalam Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Akademia Pressindo, 1986),. Hlm. 17. Lihat juga: Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 237.
[16] A.W. Widjaya, Peranan Motifasi dalam Kepemimpinan, . . . . . hlm. 18—19.
[17] Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 237-238.
[18] A.W. Widjaya, Peranan Motifasi dalam Kepemimpinan, . . . . . . hlm. 19-21.
[19] A.W. Widjaya, Peranan Motifasi dalam Kepemimpinan. . . . . . hlm. 21.  Dan: Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen, . . . . . hlm. 237.
[20] Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajmen, . . . . . . hlm. 239.

This post have 0 komentar


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post