Tinjaun Umum terhadap Perkembangan Ajaran Kristus pada fase Modern (Neo-Ortodoksi)

author photo July 06, 2014


Tinjaun Umum terhadap Perkembangan
Ajaran Kristus pada fase Modern (Neo-Ortodoksi)
Oleh: Takdir Ali Syahbana
A.     Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk yang Allah ciptakan paling sempurna di bandingkan dengan makhluk yang lain, baik  dalam bentuk fisik maupn dalam bentuk intelektual, namun perbedaan yang sangat signifikan adalah tertumpu pada intelektual (akal).[1] Dari akal sinilah manusia dibebani perintah dan di hujani dengan peraturan , gara-gara faktor akal pulalah manusia diberikan agama[2] untuk menata struktur kehidupan agar tetap sebadan dengan inteletual manusai sendiri. Kecerdasan intelektual, emosional, spiritual adalah inti dari manusia sendiri.
Agama merupakan tempat pacu manusia untuk berbuat kebaikan, dari agama pulalah manusia mendapatkan hakikat kebahagiaan dan dari agama pulalah manusia mendapatkan ketenangan, namun, ketika manusia tidak mendapatakan ketenangan dan kepuasan dalam beragama (Agnotesisime) maka manusia akan mencari solusi lain yang lebih meyakinkan dibandingkan dengan sebelumya. Bukan berarti pancariyan manusia tercantum pada sekte-sekte di dalam Islam saja,[3] namun lebih jauh dari hal tersebut yaitu kepercayaan dan kebatinan. Dari sinilah berangkat kembali manusia menuju kepada sebuah kenyataan yang ada di sekitar kita ketika manusia hendak mendapatkan hal yang lebih menarik dan membahagiakan maka, manusia mencari jalan-jalan dianggap itu adalah jalanyan terbaik bagi dirinya yang disebut dengan Agama ataupun aliran seperti Kebatinan di Indonesia.[4]
Salah satu agama besar yang ada di Dunia yaitu Kristen atau bias dikatkan dengan agama Cinta Kasih karena berangkat dari sati pemahaman cinta kasih Yesus kepada Umatnya, agama Kristen adalah agama yang dilahirkan ditengah-tengah umat Yahudi yang dibawa oleh Yesus. Namun sesuai denagn perkembangan zaman, pemahaman-pemahaman yang ada pada era modern membuat manusia beradu pada ketegangan-ketegangan argument yang melibatkan antara rasio dan Spiritual salah satu pemahaman yang muncul pada era Modern adalah Neo-Ortodoksi. Seperti apa sebenarnya Neo-Ortodoksi?
B.     Pengertian  Kristen
Sangat banyak istilah kata yang dikenal dan dipakai untuk memperkenalkan agama ini, salah satunya adalah Kristen. Kristen merupakan sebuah istilah yang umum di gunakan di Indonesia untuk menggambarkan bahwa agama ini adalah agama yang di bawa oleh Isa Al-Masih atau orang Kristen menyebutnya dengan Yesus Kristus, namun pada perkembangannya di Indonesia (Khususnya)  kata kristen itu di tunjukkan kepada selain Gereja Katolik , hal ini sudah di tetapkan di Indonesia sejak masa Kepresedenan Ir. Suekarno bahwa katolik dan Protestan harus di bedakan, oleh karena itu di dalam tap Preseden No.1 tahun 1965 bahwa agama yang resmi di Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghuchu,  dalam tap ini jelas di katakan bahwa Kristen dan katolik di Indonesia adalah berbeda.
Kata  Kristen berasal dari kata Kristus yang merupakan sebuah apresiasi penghormatan yang diberikan kepada Yesus dari Nazareth yang diyakini sebagai pendiri agama ini, sementara Kristus adalah berasal dari bahasa Yunani (Kristos) yang mempunyai arti yang di urapi. Istilah lain untuk penamaan agama ini adalah dengan sebutan Agama Masehi, istilah ini dihubungkan dengan kalimat Messias dalam bahasa Ibrani (al-Masseh, ar-masih, Masehi, Mesias) yang tetap mempunyai arti yang sama dengan Kristus yaitu yang di urapi.[5]  Di dunia Barat kristen di sebut dengan Christianity, istilah ini sangat populer di Barat sama halnya dengan kepopuleran istilah Kristen di Indonesia.[6]
Istilah Kristen, Kristus, Masehi, dan Christianity merupakan nama-nama sebutan untuk menggambarkan bahwa yang disebut adalah ajaran-ajaran dari sang Yesus Kristus, atau agama yang bersifat etik, sejarah, universal, Monoteisme yang dimana hubungan antara Tuhan dan Manusia terjadi dengan perantara perbuatan Yesus Krsitus.[7] Bagi agama Kristen secara keseluruhan bahwa sosok Yesus adalah sosok yang Sakral[8], raja yang sebenarnya, dan tunduk kepada perkataan-perkataanNya, Yesus adalah pembawa berita Injil, berita gembira tentang cinta kasih Tuhan.
1.      Sejarah Isa Al-Masih
a.       Kondisi Tempat Kelahiran Yesus (Geografis)
Sekitar Abad ke-12 SM, Bangsa-Bangsa laut yang berasal dari pulau Kreta atau juga di sebut dengan Yunani mencoba menyerbu Mesir, namun serbuan tersebt dinyatakan gagal oleh karena itu sebagian orang-orang Yunani atau pulau Kreta ini mendarat di bagian Selatan pantai Filistin (Bahasa Yunani Palaistina, latin Palestina), nama kota ini digunakan pada abad ke-5 oleh karena itu tidak disebutkan di dalam Perjanjian Lama, namun di dalam Perjanjian lama tanah ini disebut dengan Kan’an dan dikenal dengan tanah Perjanjian yang di adakan Allah dengan Abraham: “Aku akan mengadakan perjanjian antara  aku dan engkau serta keturunanmu turu temurun menjadi perjanjian yang kakal, supaya aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu 7, Kepadamu dan kepada keturunanmu akan kuberikan negri ini yang kau diami sebagai orang asingyakni seluruh tanah Kan’an akan kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya dan aku akan menjadi Allah mereka, 8” (Kejadian 17:7-8) namun setelah penduduk tersebut berganti nama menjadi Israel, maka tanah itu diberi nama kembali dengan Negri Israel “Seluruh tukang besi tidak terdapat di seluruh Negri Israel, sebab orang Filistin berkata: jangan-jangan orang Ibrani membuat pedang atau tombak” (1 Samuel, 13: 19). Kemudian di ganti lagi menjadi sebutan tanah Suci pada abad pertengahan, “Dan Tuhan akan mengambil milikNya di tanah Yang kudus (Suci)  dan ia akan memilih Yerusalem pula” (Zakharia 2: 12).[9]
Palestina sendiri dalam segi luas wilayahnya di mulai dari Lereng Selatan gunung Hermon hingga berakhir pada tepi Selatan gurun negeb dan juga di batasi disebelah barat oleh Laut Tengah dan disebelah Timur oleh laut Yordan, sednagkan janji Allah kepada Abraham lebih luas dari Palestina[10] (Kej. 17:8) bahwa tanah perjanjian itu meluas kesebelah Utara hingga gerbang Hamad di Syiria dan di sebelah Selatan hingga sungai Mesir, semua batasan ini di capai pada masa kaisar Solomo dan Daud dan ditambah lagi sebagian besar daerah Transyordan, meskipun batasan wilayah ini tidak disebutkan di dalam perjanjian (Bilangan. 34:12).[11]
Sangat jauh sebelum jatatan sejarah lahir bahwa orang sering melalui Palestina dalam hal berpergian hal ii dibuktikan bahwa ditemukannya benda-benda alam dan buatan manusia yang ditemukan jauh dari daerah asalnya, Palestina merupakan jembatan penghubung antara Eropa, Asia dan Afrika, Saudagar, Pedagang dan Penziarah dengan cara mendaki bukit-bukit, mengarungi sungai-sungai, Tuhanpun telah memilih daerah ini untuk tempat pemberian berita-beritaNya.[12]
Pelstina jauh lebih lebar dari Timur ke barat pada bagian ujung sebelah Selatannnya, dataran pantai Utaranya menghilang di Trus (sekarang Perbatasan Israel-Libanon) dan di kaki gunung Karmel, di bagian ujung Selatannya, dataran pantai sangat lebar, searus dengan hal demikian dataran yang lebar tersebut di bagi ke dalam beberapa daerah yang pada zaman Perjanjian Lama dikenal dengan dataran Asyer (antara Tirus dan Karmel) dataran Saron (antara Karmel hingga Yope atau Tel Aviv).[13] Di bagian Selatan antara dataran pantai dan jajaran guung terdapat daerah yang sangat subur dan luas yakni Syefela, selama pada masa para Hakim dan pada masa permulaan kerajaan Israel daerah ini mengalami sebuah peperangan yang tidak ada putus-putusya antara Isral (di jajaran gunung-gunung) dengan Filistin (Sepanjang daratan pantai)[14]
Pegunungan sebelah Barat  (Pelesten-Jajaran tengah) merupakan bagian daratan bagi daerah  tersebut, pegunungan ini hanya terputus oleh lembah Yizreel (Esdraelon) di Galelia (tempat kelahiran Yesus)semua gunung di daerah ini mengarah kelaut dan membentuk pegunungan Karmel, melintasi celah sempit Wadi Ara sepanjang Magid, memotong lembah Yezreel melalui Gelilia dan berakhir di Damsik, di daerah ii ada sebuah jalan raya yang di beri nama dengan jalan laut. Jalan Utara selatan yang lebih pendek namun paling sulit di tempuh karena menyusuri tebing-tebing gunung dan memutar di sisi-sisi gunung-gunung.[15]
Dataran Esdraelon dengan sangat jelas memisahkan perbukitan di sebelah Utara dengan gunung-gunung di bagian Selatan. Daerah Utara itu dikenal dengan sebutan Gelilia daerah di sebleh Selatan tidak ada batas yang jelas kecuali sampai dengan daerah Stapa atau Negeb, menurut pembagian politis selama fase kerajaan Israel wilayah Utara disebut  Samaria dan wilayah Selatan disebut dengan Yudea sedangkan di Selatan nageb adalah derah Sinai.[16] Batas Gelilia adalah bagian Utara sungai Litani kesebelah laut dan gunung Hermon kesebelah Timur laut, sedangkan batas Selatan terdiri dari jajaran gunung karmel kesebalah Darat daya dan gilboa kesebelah Tenggara,  daerah Gelilia asat adalah daerah pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 914 M. Daerah Gelilia bwah terdaat bukit-bukit dan lembah-lembah yang sangat luas hingga kebagian Selatan yang di tandai dengan dataran besar Esdroelon.
Nama Gelilia berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah wilayah, seperti wilayah-wilayah Pilistin ( Yos. 13:2) atau wilayah-wilayah lain (Yes. 8: 23) di Provinsi inilah letak desa Nazaret tampat asal Yesus sekalipun desa yang kecil namun Nazaret di lupti dua kota besar Teberias dan Seforis, kebanyakan penduduk dua kota itu bukanlah Yahudi, sedangkan desa ini adalah pemukiman orang-orang Yahudi, Nazaret adalah desa yang miskin dan banyak penduduknya karena kurangnya tempat pertanian dan kurangnya air, sementara istu Yesus lahir didalam keluarga yang pekerjaannya adalah tukang kayu, hal ini mengindikasikan bahwa Yesus hidup dengan layak.[17]
Di sisi lain batas Utara Samaria ditandai dengan jelas oleh dataran Esdrailon, batas Timur adalah sungai Yordan dan batas Barat adalah laut tengah meskipun bagian pantai jarang sekali dikuasai oleh Israel, Samaria tidak mempunyai batas Selatan yang jelas, namun Betel di ketahui berada dekat batas Selatan (1 Raj. 12:29-30) sebagian besar daera Samaria merupakan gunung-gunung yang ketinggiannya sekitar 600 M. Lembah-lembahnya yang luas sering berisi air apalgi di saat hujan ynag musiman, sementara itu Samaria bagian Barat ditandai ke bagian pantai dengan padang pasir dan rawa-rawa, namun bagian Timurnya gersang menurun hingga ke Yordan.[18]
Nama Samaria sendiri berasal dari bukit tempat Omri menetapkan ibu kotanya pada masa perpecahan kerajaan (1 Raj. 16:24) hal ini sesuai dengan kebijaksanaan Asyur, seusai menaklulkan Samaria, orang Asyur membawa orang yang paing mungkin memberontak para pemimpin agama dan juga politik, dan sekaligus menempatkan tawanan dari bangsa-bangsa lain di Samaria, dari kondisi ini tawanan lain dari bangsa lain yang di tetapkan di Samaria maka pada akhirnya terjadilah pencampuran sesudah masa pembuangan yang kemudian dinamai dengan orang Samaria (2 Raj. 17:6,24); Neh. 4:2) kemudian pada zaman perjanjian baru oarng Yahudi tidak bergaul dengan orang-orang Samaria (Yoh. 4:9).[19] Namun di bagian lain dari Samaria ada tempat yang bernama Yudea yaitu daerah Selatan Samaria hingga Nageb, nama Yude di gunakan pada masa Perjanjian Baru, Yude berasal dari nama Yahuda suku utama yang menjadi asal dinasti Daud, daerah berbeda dengan Samaria, daerah ini dijepit oleh gunung dan dikelilibgi oleh lembah-lembah batu-batu besar di sebelah Barat terdapat bukit-bukit yang bertingkat-tingkat (Syefela) dengan bukit-bukit dan lembah-lembah yang menghasilkan buah dan juga sayur secara berlimpah.[20]
Al-kitab menjelaskan secara umum bahwa Nageb berbatas  dengan derah di sebelah Selatan Bersyeba, Nageb merupakan sebuah daerah  di Stepa yang letaknya sangat tinggi dan curah hujan sangat sedikit sekali dan berdampak pada hampir tidak ada tumbuhan yang tumbuh di daerah ini, namun masayarakat sekitar untuk melengkapi keperluan hidupnya mereka menggali sumur-sumur, sehingga orang dapat hidup di Nageb.[21] Satu daereh lagi yang tidak pernah termasuk kedalam kekuasaan daerah pelestina yaitu jazirah Sinai, kisah-kisah yang sangat menonjol pada masa purbakala (Imamat, Bilangan, Keluaran) maka patut disebutkan tiga tempat ternama di kawasan ini, Pertama, di bagian Utara terdapat sebuah tempat yang bernama gurun Zin tempat pemukiman yang terpenting adalah Khirbet el-Quedeirat dan AM Qedeis, tempat ini adalah tempat orang Israel berkemah selama 38 tahun.[22]
b.      Kondisi Masyarakat
Yesus adalah seorang anak Yahudi yang lahir dan tinggal di tanah Pelistina, sejak masa kecil Yesus dia sudah mendengar cerita-cerita penalukan dan juga penindasan, kisah-kisah tersebut sangat berkaitan dnegan cerita-cerita bangsa-bangsa lain yang ingin merebut dan menaklukan kota Pelestina dan penduduknya. Bukan hal yang mudah untuk mempertahan tanah Pelestina dari tangan kekuasaan Yahudia, Roma adalah penguasa terakhir yang dapat menguasai Pelistina, namun jauh sebelum Roma bangsa Babelonia (539) SM kemudia dilanjutkan kembali oleh Persia dan Yunani setelah itu baru Roma yang menguasai Pelestina pada tahun 63 SM, cerita-cerita inilah yang selalu didengar oleh  Yesus sejak masa kecilnya.
Namun orang-orang Yahudia tetap yakin bahwa yang berhak menempati kota Pelestina adalah orang-orang Yahudia, karena orang Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan, karrena mereka adalah bangsa terakhir dari keturunan Abraham, Ishak dan Ya’kub, cerita-cerita yang disampaikan kepada Yesus antara lain adalah bahwa nenek moyang Yahudi pernah dijadikan budak, ditindas, dihina oleh bangsa Mesir namun karena mereka adalah bangsa pilihan dan Allahpun membebaskan mereka melalui perantara nabi Musa,[23] musa sendiri adalal sosok yang diyakini oleh orang-orang Yahudi sebagai pendiri agama Yahudi walaupun pada konteks sejarah di awali pada masa Nabi Ibrahin yang diyakini sebagai bada agama.[24]
Namun orang-orang Yahudi yang hidup di masa Yesus tentu tidak melupakan begitu saja cerita masa kejayaan pemerintahanSaul, Daud dan Solomo, pada masa inilah bangsa Israel hidup bahagia dan merdeka namun, sesudah massa mereka orang-orang Israel lebih banyak dijajah oleh bangsa-bangsa lain.  Walaupun situasi sedang mengalami jajahan, namun mereka masih yakin tentang kerohanian yang sangat mendalam, keyakinan itu meliputi perjanjian yang sudah dibuat oleh nenk moyang mereka dengan Allah bahwa, Allah telah memilih mereka sbegai bangsa, suku pilihan, oleh karena itu mereka yakin pada suatu saat nanti mereka akan mendaatkan sang Mesias dari Tuhan yang akan membuat mereka menjalankan peran sebagai bangsa pilihan Tuhan, namun setelahYesus hadir ditengah-tengah kalangan mereka, banyak penafsiran yang berbeda mengenai mesias tersebut, sebagian pandangan tersebut adalah; sang Mesias nanti akan membanun kerajaan Daud kembali, sebagian lainnya memandang bahwa sang mesias datang itu menandakan Allah akan mengakhiri dunia dan akan mendirikan kerajaan yang akan di pimpin oleh Mesias.[25]
Perlu juga diinformasikan bahwa, sebelum Yesus lahir bangsa Yahudi sangat terpukul oleh bangsa Roma yang menguasai Pelestin, Raja Roma menerapkan sistem ganda  kepada bangsa Yahudi, bahwa Yahudi dipimpin oelh seoarang utusan yang berasal dari Roma sendiri bukan dari bangsa Yahudi orang tersbeut adalah Herodes, dia memang keturunan Yahudi tetapi bekerja di bawah kepemimpinan Roma hingga saham-saham Yahudi di jual kepada bangsa-bangsa asing.
2.      Kelahiran Yesus
Raja Yudea adalah gelar dari imam besar yang bernama Zakharia dia adalah berasal dari rombongan Abia, dia mempunyai istri yang bernama Elisabet, kedua orang ini adalah soosok yang taat dalam beragama segala macam perbuatannya dikontrol dengan taatnya kepada Tuhan, tetapi keduanya sayang seribu sayang tidak mempunyai anak, kerena Elisabet mandul dan keduanya juga sudah tua, pada suatu hari ketika giliran Zakharia untuk diundi sebagi imam yang akn dihadapkan kepada Tuhan untuk masuk ke bai suci dan membakar ukupan disitu, semetara itu seluruh umat berkumpul diluar dan sembahyang, ketika Zakharia sudah membakar ukupan maka nampaklah di sebelahj kanan seorang Malaikat yang bernama Mezbah, Zakhariapun tersekejut, namun malaikat itu berkata; “jangan takut Zakharia, doamu sudah dikabulkan danistrimu Elizabet akan melahirkan seoran anak laki-laki untukmu dan engkau harus menaminya dnegan Yohanes”[26] engkau akan bersuka cita akan kelahiran itu dan orang lanpun akan ikut bersuka citta juga dengan kelahirananak engkau tersebut, sebab dia akan hdiup dihapan Tuhan dan dia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan dia adalah akan di penuhi dengan Roh Kudus sejak dari rahim Ibunya, dia akan membuat Bani Israel kembali kepada Tuhan, dia akan mempersiapkan seoarng umat yang layak bagi Tuhan Allahmu.
            Zakharia bertanya kepada malaikat tersebut; “bagaimana aku bisa tahu bahwa hal ini akan terjadi? Jawab malaikat tersebut; “akulah Gabrel sanga perintah Allah dan aku diutus oleh Allah untuk menyampaikan berita ini kepadamu, sesungguhnya engkau akan menjadio bisu dan tidak akan dapat berkata-kata sampai hari dimana semuanya ini akan terjadi, dikarenakan engkau tidak percaya akan perkataaku ini dari Tuhan Allah”  sementara itu orang sangat banyak diluar menunggu Zakharia keluar, mereka bingung bahwa Zakharia lama berada di dalam bait suci, namun ketika Zkahria keluar bait suci dia hanya mengisyaratkan kepada masyarakat untuk pulang kerumah, karena dia tidak dapt berbicara.[27]
Bulan keenam gabrelk diperintahkan Allah untuk pergi kesebuah tempat yang bernama Nazaret yag bertempat di kota Galelia untuk bertemu dengan Yusuf dari yang seang bertunangan dengan Outri Daud yang bernama Maria, tibalah Gabrel di tempat Maria dan langsung mengucapkan: Salam! Hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau, jangan takut hai Maria sebab engkau beroleh kasih di hadapan Allah, sunggh engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorng anak laki-laki yang engkau beri Yesus, dia akan menjadi besar dan dia akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi, dan Tuhan akan mengarunia Raja dari keturunan Daud bapa leluhurnya dan dia akan merajai dari semua keturunan ya;kub dan kerajaannya bertahan selama-lamanya”[28]
Pemberian nama untuk Yesus bagi umat Kristiani sangatlah berharga, karena nama mampu menunjukan derajat seseorang, nama yesus adalah suci, sehingga anak-anak orang Kristen dilarang untuk memberikan nama bagi anaknya dengan gelar Yesus, namun, pada masa pperjanjian baru nama Yesus sangat umum banyak orang yang menggunakan nama Yesus untuk gelar manusia biasa, namun pada abad berikutnya nama Yesus dianggapsuci sehingga dilarang nama Yeus digunakan sebagai pelingdung baptis.[29]
3.      Ajaran Yesus (Iman dan Teologi Kristani)
Teologii Kristiani meruapakan refleksi ilmiah orang-orang Kristen atas iman yang  mereka hayati sebagai orang Kristen, ada perbedaan yang sangat besar antara iman Kristen dan teologi Kristen;
a.        Iman Kristen
Isi iman Kristen adalah bahw Allah telahmemasuki sejarah keberadaan manusia secara istemewa yang dimulai dari konsep pewahyuan yang ditujukan awal pada masa Abraham dan di akhiri pada masa Yesus sebagai nabi  terakhir yang diimani bukan sebagi nabi biasa atau tidak seperti nabi-nabi terdahulu yang mendahului Yesus, karena Yesus dijadikan oleh Tuhan Bapa sebagai Tuhan yang Kristus. [30] Yesus Kristus itulah yang meruapakan sabda Allah yang menjelma menjadi seorang manusia, oleh karena itulah Yesus Kristus adalah pusat iman dan pusat Teologi Kresten.[31]
Jiak diajukan suatu pertanyaan bagaimana Iman Kepada Yesus yang hidup 2000 tahun silam masih melekat di hati umat Kristen hingga sekarang, jawabannya adalha karena tradisi yang kuat yang selalu menjalankan perintah-perintah yesus secara turun temurun, melalui sejarah, melalui gereja, namun setelah Yeus meninggal dunia memang iman Kristen goyang, masih terikat dengan duniawi atau hal-hal yang melenceng dari ajaran Kristen, namun setelah Yesus dihidupkkan kembali diantara orang yang sudah mati maka iman Kristen kembali jaya, lebih-lebih ketika diturunkannya Roh Kudus dai hari Pantekosta, para Rasul berani memberikan kesaksian tersebut hingga keujung bumi sesuai dengan perintah Yesus kepada mereka sebelum Yesus naik ke surga, iman kepada Yesus dan para rasul itu akan terus bangkit secara turun temurun.[32]
Jelas sekali bahwa iman kepad Kristus itu diterima melalui sejarah manusia, khusnya pada masa sejarah keselamatan yang terjadi ke dalam dua priode, pertama, sejarah bangsa Israel yang berabad-abad lamanya menantikan kedatangan sang Mesias, Kedua, sejarah gereja pula yang telah menyampaikan berabad-abad lamanya tentang sabda Allah telah menjadi Yeus Kristus dari Nazaret yaitu sang Mesias yang dinanti-nantikan, memaklumkan kewaftannya dan memuliakan kebangkitannya dan merindukan kedatangannya kembali pada hari Akhir nanti.[33]
b.      Teologi Kristen
Tidak terlalu jauh pengertiannya dengan Iman bahwa, teologi adalah reflesi iman ilmiyah iman, teologi juga tumbuh dan berkembang didalam sejarah umat manusia, terutama pada sejara Israael dan sejarah gereja, sudah dijelaskan di bagian atas bahwa sebelum paskah iman uma kristen masih belum terlalu kuat masih dalam status kebimbangan karena tidak ada yang paham dengan karya-karya Yesus, setelah hari paskah dan Pantekosta maka iman-iman orang kristen kuat karena di dalam waktu ini  roh kudus akan memimpin mereka ke dalam kebenaran.[34] Sejak kenaikan Yesus kesurga para Rasul di bawah bimbingan roh kudus mereflesikan perjumpaan mereka dengan  Sang Putra (Yesus Kristus).[35]
            Teologi Kristen dapat dibagi kedalam empat pengertian, Pertama, teologi dasar (Theologia Fundamentalis)  merupakan pembahasan-pembahasan dasar apa yang menjadi prinsip pengetahun yang menjadi bidang teologi yakniwahyu dan iman, selain itu teologi dasr juga berperan untuk mempertanggung jawabkan iman dan akal-budi. Kedua, Tafsir Kitab Suci yaitu menafsirkan secara ilmiah iaman Yahudi Kristiani sejauh mungkin dan seluas mungkin, baik dalam perjanjian lama ataupun dalam perjanjian baru. Ketiga, Teologi Dogma, teologi ini berusaha menghuraikan ajarn-ajaran pokok iman, istilah dogma sendiri dalam gereja adalah sebuah ajaran secara eksplesit yang diajarkan oleh magisterium gereja yang berasal dari wahyu Tuhan, sehingga jika ada yang menyangkal maka orang tersebut di katakan bid’ah, dalam dogma di bahas mengenai siapa Allah?  Siapa Yesus? apa rencana Allah? kapan hari kiama? apa itu Gereja? apa Sakramen? Dll. Keempat, Teologi Praktis, dalam hal ii tidak ada pertanyaan seperti apa itu, untuk apa, dalam hal ini ini hanya bersifat praktis, tidak ada pertanyaan yang ada hanya pekerjaan, namun yang ada pertanyaan didalam teologi pratis adalah bagaimana caranya agar umat Kristiani berkemang dengan subur, selanjutnya masuk kebidang moral, Spiritual,  Pastoral.[36]

4.      Sekte Kristen
Agama krsiten mempunyai beberapa aliran atau sekte didalamnya yang diakibatkan karena adanya perbedaan pendapat di dalam gereja hingga pada akhirnya keluar daripada gereja, sekte-sekte tersebut adalah:
a. Katolik
Perkembangan sebuah agama tentu berdampak kesebuah perpecahan di dalamnya termasuk agama kristen, agama kristen sekarang berbeda dengan agama kristen awal, agam kristen sekarang jauh lebih berkembang jika divbandingkan dengan agama kristen saat dia dilahirkan kemuka bumi, agam kristen sekrang nampak secara besar terpecah kedalam tiga aliran besar, Roma katolik, Ortodok Timur dan Protestan. Gereja Roma Katolik erpusat di Vatikan dan menyebar keseluruh dunia hingga di katakan bahwa aliran ini adalah aliran paling menonjol karena meliputi Eropa Tengah dan juga Selatan, Irlandia dan Amerika Selatan. Sedangkan Proteskan mengusai Inggris, Skotlandia, dan Amerika Utara selanjutnya adalah Gereja Ortodok Timur, gereja ini mempunyai sebuah pengaruh yang besar di Yunani dan Negara-negara berbahasa Slavia dan juga Uni Soviet.[37]
Pada tahun 380 M gereja Katolik resmi menjadi Gereja  di dalam kekaisaran Roma hingga pada tahun 1054, dan pada tahun ini pula di tandai sebuah perpecahan antara Gereja Roma Katolikd an Gereja Ortodok Timur, alasan utama terjadninya perpecahan tersebut adalah di karenakan perbedaanGeografis, bahasa politik, budaya, danperbedaan paham di dalam agama itu sendiri. di dalam gereja Roma Katolik (gereja Katolik) ada dua dasar yang membedakan dari gereja yang lain.
Pertama, Kuasa Mengajar Gereja, konsep mengajar gereja ini berawal dari sebuah  pemahaman bahwa Tuhan datang ke bumi ini dalam pribadi Yesus Kristus untuk mengajar manusia tentang cara-cara mencapai keselamataan, hal yang paling ditekankan adalah bagaiamna seorang manusia meggunakan hidup didunia ini dengan sebaik-baiknya untuk mencapai keselamatan di hidup yang akan datang, untuk itu hal tersebut di wakilkan kepada Paus, Paus adalahmanusia yang tidak pernah salah apalagi sesat, karena Yeus adalah pengganti Petrus dimuka bumi ini, jika paus berkata baik itu masalah iman, ataupun masalah moral itu merupakan kata-kata yang pasti benar, karena Paus adalah wakil tuhan di bumi dan Tuhan melindunginya.[38]
  Kedua, Gereja sebagai Sakramen, ajaran yang keduai ini tidak kalah pentingnya dnegan ajaran yang pertama, karena analoginya adalah ketika kitta tahu akan satu hal dan kta harus mengerjakan apa yang sudah kita ketahui tersebut dan kembali lagi mencari pengethuan kembali,untuk itu gereja membantu umatnya untuk melaksanakandua hal ini. Sejak abad ke-12 gereja Katolik menetapkan jumlah Sakramen yang harus di kerjakan tujuh (7) buah,  tujuh sakramen ini bertepatan dengan waktu-waktu penting, serta meliputi kebutuhan-kebutuhan dasar kodrati manusia. Sakramen merupakan pendalaman rohaniah dan persitiwa-peristiwa kodrati, ketika mansuia lahir kemuka bumi maka harus dibaptis dengan cara menanamkan anugrah Tuhan pertama kedalam  jiwanya, (Sakramen Baptis)[39] setelah itu manusia yang baru lahir dan beranjak dewasa pasti di akan mengambil sebuah tindakan-tindakan yang matang serta bertanggung jawab, oleh karena itu tindakan tersebut harus di adakan sakramen (Sakramen Penguatan) dan juga menyerahkan hidupnya dan karya-karyanya kepada Tuhan (Skaramen Imamat) hingga pada akhir hayatnya diberikan minyak suci (Sakramen Minyak Suci), sakramen yang paling sering dilakukan adalah pengakuan dosa (Sakramen Pengakuan Dosa),[40] yang paling inti di dalam Gereja Katolik adalah Misa atau sering diisebut dengan Ekaristi Suci, Komuni Suci atau Perjamuan Suci, ciri utama dari Sakramen ini adalah mengulang kembali upacara perjamuan terakhir Kristus ketiak Yesus memberikan jamuan roti dan anggur kepada para muridnya sambil berkata: “Inilah Tubuhky yang telah aku bagi-bagikan kepadamu, inlah darahku darah yang ditumbahkkan untuk banyak orang, (Mark. 14:22) untuk itu dalam Sakramen ini roti diibaratkan sebagai Tubuh Yesus Kristus dan anggur sebagai darah Yesus Kristus.[41] Dua inilah yang membedakan gereja Roma Katolik dengan Gereja yang lain, baik itu Ortodok Timur ataupun Protestan, bahwa gereja katolik mempunyai dua ajaran, Kuasa Mengajar Gereja dan gereja sebagai Sakramen.
b. Protestan (Kristen)
1.      Pengertian Protestan (Kristen)
Negara Indonesia menetapkan bahwa agama yang mendapatkan hak keberadaannya adalah Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Khonghucu, oleh karena itulah gambaran Kristen di Indonesia adalah Protestan dalam catatan sejarah, dan didalam Proteskan juga memiliki aliran-aliran yang sedikit berbeda dengan pemahaman induknya yaitu Protestan sendiri sebagaimana aliran-aliran yang tersebut di bagian atas. Aliran-aliran tersebut di Indonesia tetap di pandang sebagai agama Kristen, baik itu pantekosta atau yang lainnya.
Sebagaimana agama yang lainnya yang mempunyia aliran di dalam agama tersebut, misalkan gama islam, di dalam agama islam ada sangat banyak aliran, Muhammadiyah, Nahdalut Ulama, LDDI, dari semua aliran yang ada di dalam agama islam namun tetap itu adalah agama islam, seperti demikian pulalah agama Kristen walaupun dalam catatan sejarah agama awalmnya adalah Katolik sedangkan Protestan adalah aliran yang berpisah dari gereja Roma, namun hal demikian berbeda di Indonesia, antara Katolik dan Protestan dan aliran yang di dalam Protestan di bagi ke dalam dua agama, Katolik dan Kristen, Kristen di sinilah yang di maksut dengan Protestan dan aliran-aliran di dalamnya.

Mengenai Protestan, sejarah mencatat bahwa nama Protestan itu adalah singgungan dari sikap orang-orang Kristen yang dinyatakannya dari perbuatan dan juga lisan terhadap gereja-gereja yang masih berpusat di Roma, sikap protesnya inilah hingga akhirnya menjadikan sebuah nama sekte dari Kristen, jika kita lihat dalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) Pro-tes/protés/ n pernyataan tidak menyetujui, menentang, menyangkal, dsb: sebagian orang melancarkan kecaman pedas dan – keras.[42] Praktek protesnya terhadap gereja oleh sekte ini di mulai sejak abad pertengahan yang di pelopori oleh Martin Luther.[43]

Gereja Protestan bisa juga dis ebut dengan nama Reformnasi, hal ini dikarekan bahwa keinginannya untu melakukan pembaruan-pembaruan di dalam gereja yang bertujuan untuk mengembalikan ajaran Yesus seperti semula, alasan kecil kenapa Gereja Protestan keluar dari dalam gereja Katolik, itu dikarekan bahwa gereja Protestan tidak suka lagi dnegn gereja Katolik yang  sudah menyimpang dari ajaran Yesus.[44]
Gereja Protestan dalam pemahamannya adalah sangat berpegang teguh kepada al-Kitab yang di yakini itu sebagai firman Tuhan bukan kepada tradisi yang ada di Roma, dalam pendapat lain juga di katakan gereja Protestan adalah gereja yang mendengar bukan melihat seperti katolik teruata dalam misra dan dalam pertunjukan Drama suci.[45]
Ketika pemeluk agama proteskan pergi ke gereja dan mereka mendengarkan berita Injil, yang dikabarkan oleh para pengkabar bahwa orang-orang berdosa yang melanggar titah Tuhan iitu tidak ada harganya sedikitpun bagi tuhan, ketiak seseorang melanggar perintah Tuhan, maka dia adalah orang yang berdosa dan tidak ada hak oleh manusia menebus dosa dengan cara surat atau yang lain sejenisnya, kecuali mereka bertaubat dan Tuhan mengampuninya, itupun jika dia percaya dengan hal itu, efek dari doktrin Protestan ini adalah untuk membahagiakan pemeluknya tanpa ada paksaan untuk menebus dosa dengan uang.[46]
Hal yang sangat menarik dalam gereja protestan adalah: orang-orang Protestan tidak mempunyai data Stuktural organisasi kegerejaan yang di mulai dari Paus hingga ke bawah, dalam gereja Kristen hal ini di hapus, di Protestan tidak ada lagi sistem seperti ini yang di katakan struktur ini adalah perantara keselamatan.[47]
Orang-orang Protestan juga mempunyai doktrin bahwa: semua jamaat gereja Protestan adalah Padri bagi Tuhan, seperti kebaktian, semua orang berhak mengikuti kebaktian yang tujuannya adalah memuja Tuhan yang kata Yesus Tuhan itu adalah Roh, jadi wajib memuja Tuhan dan juga kebenaran.[48] Gereja Protestan tidak sebaku gereja Katolik yang hanya mempunyai bahwa ajaran dari bahasa Latin (Roma) ajaran yang di ajarkan kepada gereja adalah bahasa masing-masing daerah di mana gereja tersebut berdiri, hal ini bertujuan agar tidak ada kesalah pahaman dalam memahami Injil.[49] Protestan mempunyai sikap yang rasional dalam memahami al-kitab.[50]
Pada  abad ke 20, gereja Protestan terpecah menjadi 257[51] sekte di dalamnya, contoh sekte itu adalah: Advent, Kristen Scientisme, Saksi Jenovah, Pantekosta.
Pemahaman Protestan dan Roma Katolik dan juga  Ortodoks Timur hanya berasaskan pada dua analisis, Pertama,  Iman, dan yang  Kedua, Asas Protestan.
a) Iman
Agama Protestan adalah agama yang terlahir dari sebuah refolusi pemikiran yang di katakan karena faktor ekonomi, Politis, Nasionalisme, paham indivualisme Reanaisans dan akibat penyalah gunaan gereja, bukan hanya ini yang menjadi latar belakang doktrin dari ajaran Protestan, Protestan sangatlah menghargai sebuah Iman, iman bagi kalangan Protestan adalah sesuatu hal yang pasti tanpa adanya bukti yang perlu di tanggapi oleh seluruh tubuh manusia, namun bukan hanya itu, iman harus ada dasar cinta dan kepercayaan terhadap Tuhan, gerak iman dalam Protestan harus menyangkut prilaku dorongan diri kepada sang penebus dosa yang memerlukan kesungguhan baik dari diri, pemikiran kehendak dan juga persaan, inilah konsep iman dalam Protestan.[52]
Dalam hal ini Luther sendiri mengatakan: “bahwa seseorang harus menghayati imannya sendiri sebagaimana ia menghayati kematian di hari kelak yang sudah pasti ada”[53]
b) Asas Protestan
Pandangan umum yang kedua adalah Asas Protestan, dalam hal ini pandagan pilosofi mengatakan tentang devini Asas Protestan tersebut bahwa itu adalah suatu peringatan bahayanya memutlkan sesuatu yang Nisbi, dalam pandangan Teologi maka devinisi asas disini adalah bahayanga jika seseorang menyembah berhala, penjelasannya adalah, seseorang wajib mempercayai Tuhan yang berada di luar alam dan juga di luar sejarah, Tuhan tidak bisa di pisahkan dalam hal itu, tetapi Tuhan tidak bisa disamakan dengan hal itu pula. Tetapi manusia sering lupa dan cendung menyamakan bahwa tuhan di samakannya dengan sesuatu yang pernah mereka lihat. Orang-orang Protestan beranggapan bahwa, gereja, injil dan pengalaman kegamaan pribadi, mereka menganggap semua hal ini tidak ada sangkutannya dengan Tuhan, ini bukan Tuhan, karena semua ini ada sejarahnya, sedangkan Tuhan tidak ada sejarahnya.[54]
Sebgai contoh dari asas Protestan ini adalah : orang-orang Katolik beranggapan bahwa; “Seorang Paus tidak mungkin keliru, namun dalam hal ini di tentang oleh Protestan yang mengatakan bahwa pikiran Paus hanyalah jalur kecil dari pemikiran Tuhan, mungkin saja dia salah.[55] Orang-orang Protestan sangat mengharigari Kitab Injil bahkanmereka tidak berani mengobah walaupun  itu hanya satu hruf saja, karena mereka berkeyakinan bahwa injil itu adalah perkataan Tuhan yang di bukukan, jadijangan pernah memberi ajaran yang salah terhadap Injil.[56]

2. Sejarah Protestan
Pada awal abad ke XVI di mana-mana masyarakat yang sudah memeluk agama kristen yang  sudah mendirikan gereja-gereja katolik, tapi semua keadaan gereja tidak ada perobahan sedangkan zaman tetap berobah, tetapi gereja-gereja tidak mengikuti zaman, gereja-gereja di biarkan saja dengan bangunannya yang kumuh tidak ada pembaharuan,namun tidak ada satupun dari orang yang tertinggi dari gereja yang hendak memperbaikinya.[57]
Jerman salah satu dampak yang begitu mengena dalam persoalan ini, di tambah lagi kaisar Jerman yang sudah hampir kehilangan wibawa dan kekuasaannya dan hanya raja-raja masing-masing daerah saja yang memimpin masayarakat bukan lagi Kaisar tertinggi.[58]  Di bandingkan dengan Karel V yang paling berkuasa untuk di wilayah Eropa, di karenakan dia dapat menguasai daerah Autralia, Belanda, Spanyol, Italia Selatan dan daerah-daerah kekuasaan Spanyol di Amerika, di tambah lagi Karel V di jadikan Kaisar di Jerman pada tahun1519.[59] Sejarah lagi mencatat bahwa tidak semudah itu Kaisar Karel di setujui penduduk setempat untuk menjadi Kaisar di Jerman termasuk raja-raja bawahannya di Jerman juga banyak yang memusuhinya.[60] Dia adalah Rum-Katolik yang sangat fanatik.  Pada waktu ini pulalah diceritakan sosok reformasi gereja, dalam reformasi gereja ini terdapat dua pembedahan Sekte Protestan, yaitu Protestan Klasik  dan Protestan Radikal.
a. Protestan Klasik
Protestan Klasik adalah gerakan pertama kali yang di bawa oleh Luther  dan Calvin dengan argumen-ergumen barunya tentang kegerajaan dan juga tentang struktur di dalam gereja, tidak hanya itu saja, Luther juga berani menerjemahkan injil ke bahasa Jerman, reformasi besar-besaran terjadi pada abad ke 16 dan disini pulalah terjadi pembelaan antara Protestan dan Katolik, katolik mengatakan bahwa Portestan adalah berpisah dengan gereja namun pendapat ini di sangkal pada abad ini bahwa protestan tidak berpisah dnegan gereja, melainkan hanya pemisahan dalam gereja saja.[61] Yang di kategorikan sebagai Prtestan Klasik dan di dalamnya ada bereapa orang:
1. Marthin Luther
Tahun 1483 pada 10 November lahirlah seoarang anak yang berasal dari pekerja tambang yang bernama Hans Luther, kemudian dia di baptis dan di ganti namanya dengan Martinus dan menjadi Martin Luther, pada awalnya dia dia di sekolahkan di tempat pendidikan yang berkualitas rentah, namun ternyta dia adalah orang yang sangat cerdas dan pada akhirnya dia di pindahkan ke sekolah menengah di Magdebrug, Luther dilahirkan dari keluarga yang miskin, oleh karena itu ketika dia sekolah di Magdebrug untuk membiayai kehidupannya, maka dia mengamen di pinggir-pinggir jalan, dia adalah anak muda yang sangat berbakat bermain alat musik “kata teman-temannya”.[62]
Ketika dia sudah lulus di Magdebrug maka dia pindah sekolah ke perguruan tinggi di Erfurt hal ini terjadi pada tahun 1501, ayah Luther menginginkan agar anaknya menajdi sesorang yang ahli hukum, oleh karena itu terlebih dahulu dia mempelajari ilmu-ilmu filasafat selama beberapa tahun, yang sangat anehnya, pada masa inilah Luther pertama kalinya membuka al-Kitab saat dia berkunjung ke perpuastakaan Erfurt, namun dia sering mendengar berita Injil saat kebaktian, tetapi dia tidak pernah membuka secara langsung kitab Injil, baik Fatikan dan juga surat-surat Paulus. Dan baru saat itulah dia melihat bentuk aslinya al-kitab.[63]
5 (Lima) tahun kemudian terjadilah perobahan kepada Luther dengan rasa penasarannya terhadap al-kitab yang baru di meja perpustakaan dia pegang yang selama ini hanya dia mampu mendengan namun tidak dapat memegang apalagi melihat tulisan dari al-kitab itu sendiri, dengan kejadian ini dia berniat untuk menjadi rahib, ceritanya adalah: “ketika Luther keluar dari rumah orang tuanya untuk pergi kembali ke Erfrut dan ketika ditengah perjalanan ada halilintar dan guruh, pada saat ini Luther mengalami rasa ketakutan, dan dia sambil berteriak disertai dengan amarahnya karena selama hidupnya dia hanya pertama kalinya memegang al-Kitab, dia berteriak ! “Santa Anna yang baik, tolonglah aku! Aku mau menjadi Rahib”  sejak saat inilah Luther berusaha sekuat mungkin untuk menjadi seorang rahib, hingga pada akhirnya di minta masuk ke biara ordo Augustian.[64]  Pada saat inilah dia mulai melancarkan beberapa pendapatnya mengenai gereja Roma.
Martin Luther adalah penggerak Reformasi kegerejaan khususnya atas penyelewengan-penyelewengan firmasn Tuhan di dalam gereja, Luther menulis 95 pasal yang di tujukannya kepada Gereja Roma Katolik yang pokok inti dari 95 pasal itu adalah Roma katolik melanggar ketentuan al-Kitab,[65] secara umum berikut ada beberapa gambaran Protes Luther terhadap gereja:
Pertama, masalah susunan pejabat gereja,[66]
Kedua, tentang kepercayaan Roma Katolik bahwa Yesus tidak mungkin berbuat salah,[67]
Ketiga, tentang hidup membujang (Tidak nikah),[68]
Keempat, tentang pemujaan dalam agama katolik yang di katakan bahwa cara pemujaan katolik sama dengan menyembah berhala, [69]
Kelima, tentang ketahayulan dan perbuatan Magis,[70]
Keenam, Orang-orang Gereja lebih mementingkan Tradisi dibandingkan Sabda Allah,[71]
Ketujuh, Protestan menentang cara pelaksanaan gereja Katolik yang menyimpang dari ajaran,[72]
Kedelapan, masalah adanya surat penebusan dosa.[73]
Tulisan lain terdapat pula mengenai pemikiran Luther, Pertama,Luther sangat mengancurkan kepada murit-miuritnya agar taat kepada pemerintah, walauoun pemerintah itu berdoa, tetapii kita harus taat kepadanya, usrusan dosa itu adalah usrusan Allah, ukan urusan kita.[74] Luther juga melarang tentang pembunuhan sesama manusia.[75]
2. Johanes Calvin
Calvin di lahirkan pada tahun 1509 di kota Nuyon yang bertepatan di Prancis Utara,  bapanya adalah seorang pegawai uskup di daerah sana, dia mulai masuk sekolah menengah dan terus berlanjut ke Universitas di Paris, mas mudanya dia sekolah ke Starburg dan terus ke Basel, dan dia juga di sebut dnegan nama Institutio, dan dia tinggal di Djenewa dan 2 tahun kemudian dia menjadi  pendeta Resmi di sana,dia mempunyai teman yang bernama Farel, Calvin mengajukan satu rancngan baru kepada negara untuk melakukan penjamuan kudus selama satu bulan satu kali, ketiak Calvin menjadi pendeta, dia diknal dnegan kecam, dia memaksa jamaat untuk menandatangani surat pengakuan Kristen, begitu juga dengan peraturan nikah, calvin membuatkan ketentuan baru untuk orang yang menikah.[76]
Namun, rencana Calvin itu tidak disepakati oleh pemerintah, bukan hanya pemerintah yang melecehkan pendapat Calvin, tapi juga masayrakat, hingga pada akhirnya Calvin tidak diizinkan lagi naik Mimbar, pada tahun 1538 dia di pecat menjadi pendeta di Djenewa dan dia pindah ke Starsbrug di tempat inilah dia mendapatkan kenikamatan, hingga dia mengarang kitab-kitab berupa tafsiran firman Tuhan namun, calvin itu di katakan tidak pernah bertemu dengan Luther, [77]
Gereja Calvin adalah gerja terbanyak di dunia,[78] dikarekan ajaran Calvin lebih mudah di paham, secara umum pemikiran Calvin sebagai berikut;
Pertama, Kecintaan calvin terhadap kebenaran.[79] Keberan pertama yang harus di yakini adalah Tuhan dnegan cara memahamami satu-satunya sumber Tuhan yaitu Injil.[80]
Kedua, cinta kepada ajaran tentang Tuhan.[81] Agama bukanlah sesuatu hal yang memberikan kebahagian bagi yang mayakinya, bukan itu, tetapi agama itu sebagai jalan untuk kepentingan menyembah dan pelayanan terhadap Tuhan, begitu juga terhadap manusia, bahwa agama akan memberikan pelayanan yang baik terhadap manusia.[82]
a) Beberapa Sekte dalam Gereja Protestan.[83]
Tidak jauh beda dengan agama-agama lain, baik itu Yahudi,[84] Islam,[85] berikut adalah gambaran beberapa sekte dalam gereja Protestan:
1.      Gereja Advent
Ciri umum dari ajaran gereja ini adalah harapan kepada Yesus[86] bahwa dia pasti akan datang kembali kedunia untuk mendirikan kerajaan 1000 tahun yang aman, adil, serta sejahtera.[87]
2.      Gereja Advent hari ketujuh
Selain menantikan kedatanagn Yesus Sekte ini juga menjadikan hari sabtu sebagai hari kebaktian.[88]
3.      Gereja Kristen Scientisme
Sekte ini berpendapat bahwa hanya unsur kerohanian sajalah yang dpat berkuasa ats segala-galanya sedangkan materi itu hanya bersifat maya.[89]
4.      Gereja Pantekosta
Mereka berpendapat bahwa harapan yang besar terhadap pengobatan yangbesifat ajaib dari Yesus.[90]
5.      Gereja Saksi Yehovah
Mereka berpendapat sama dnegan gereja Advent
6.      Gereja Mormons[91]
Cirinya adlah seorang pendeta dalam sekte ini harus berkulit putih, dan penganutnya boleh berpoligami.
7.      Gereja Presbytaryans
Ciri-cirinya adalah mereka mempunayi pemahaman bahwa, bukan perbuatan baik dan buruk kita yang akan mendapat ganjaran oleh Tuhan, tetapi semata-mata karena dipilih sendiri oleh Tuhan, ini adlah dibwah naungannya Calvin.[92]
8.      Gereja Anglikan
Ciri-ciri dari gereja ini adalah walaupun ajarannya ma sih sama dengan Roma katolik, tetapi pendetnya di perbolehkan menikah dan hal ini mejadi gerja di negri Inggris.[93] Gereja ini di mulai pada masa raja henry VIII.[94]
9.      Gereja Queker
Ciri dari ajarannya adalah: ilhamd an wahyu dari Tuhan dapat langsung diberikan kepada Tuhan melewati hati nurani manusia itu, maka al-kitab bukan satu-satunya ajaran Tuhan.[95]
10.  Gereja Baptis
Ciri-ciri dari ajaranya adalah; adanya laranagn pembaptisan kepada anak-anak karena dia masih belum adanya kesadaran untuk melaksanakan kebaktian keapda Tuhan.[96]
11.  Gereja unitarian
Ciri-ciri dari ajaran Sekte ini adalah; menetang ajaran trinitas dan mengatakan bahwa Tuhan itu Satu (Esa) dan Yesus itu manusia bukanlah Tuhan.[97]

C. Neo- Ortodoksi
Istilah neo-ortodoksi berarti "ortodoksi yang baru"; namun demikian, meskipun hal itu adalah baru, hal itu bukan ortodoksi. Neo-ortodoksi merupakan suatu reaksi terhadap kegagalan dari liberalisme.[98] Dalam bahasa sederhananya bisa diartikan sebagai penekanan sikap “kembali”kepada sumber wahyu yang paling asli (kitab suci). [99]Terjadinya Perang Dunia I mendemonstrasikan kekeliruan teologis dari liberalisme dengan menyangkali dosa dan meneguhkan bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Karl Barth (1886-1968), berusaha untuk menemukan kebenaran pada saat ia meninggalkan pengajaran liberal nya dan menyerahkan dirinya untuk mempelajari Kitab Suci dengan serius. Publikasi Commentaryon the Epistle to the Romans dari Barth pada tahun 1919 dipertimbangkan sebagai permulaan dari neo-ortodoksi, dan pemutusan dengan liberalisme. Namun demikian, neo-ortodoksi memiliki keragaman opini-opini teologis yang luas.[100]
1. Teologi soren kierkegaard
a. Perkembangan Sejarah Teologi Kierkegaard
Soren Kierkegaard (1813-1855) adalah seorang filsuf Swedia dan pendiri dari ekslstensielisme, dan neo-ortodoksi dibangun atas dasar itu. Latar belakang Kierkegaard tampaknya memiliki pengaruh yang dalam pada kepercayaan-kepercayaan teologisnya. Ia memiliki disposisi yang melankolik, demikian pula ayahnya, yang berpikir bahwa ia telah berdosa melawan Roh Kudus. Kierkegaard memiliki banyak masalah pribadi. Ia menderita secara fisik dari punggung yang bengkok dan timpang, serta secara psikologis dari depresi yang terjadi berulangkali. la bertunangan, tetapi meskipun ia mengasihi tunangannya, ia memutuskan pertunangan nya , karena ia tidak mau membebaninya dengan masalah-masalahnya. Kierkegaard menenggelamkan dirinya dalam penulisan, namun ia telah diolok-olok oleh media. Tulisannya baru diterima pada tahun 1930. Dalam keadaan yang sangat dipengaruhi oleh perasaannya, ia mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain. Kierkegaard belajar di Universitas Copenhagen, namun tidak pernah ditahbiskan secara resmi karena ia menginginkan kebebasan. Latar belakangnya yang traumatik itu telah mempengaruhi Kierkegaard dan teologinya. [101]
2. Pengakuan Doktrinal Teologi Kierkegaard
Teologi Proper. Berbeda dengan penekanan dari teologi liberal dalam hal keimanenan Allah, Seren Kierkegaard menekankan suatu ketransendenan Allah, di mana menjadi sukar untuk mengenal Allah. (Barth kemudian juga menekankan ketransendenan Allah) Kierkegaard menolak konsep bahwa Allah dapat dibuktikan melalui argumen untuk keberadaan-Nya; menurut Kierkegaard, Allah adalah absolut dan dapat ditemukan hanya dengan memberikan ketaatan secara absolut kepada-Nya, terpisah dari pengetahuan akan eksistensi-Nya yang aktual. Perjumpaan dengan Allah menuntut "suatu loncatan iman" dalam keputusasaan seseorang; dalam keputus-asaan seseorang Allah menjumpai orang itu. Jadi, teologi Kierkegaard juga dikenal sebagai "teologi keputusasaan". Dalam perjumpaan subjektif dengan Allah ini, Kierkegaard melawan teori pengetahuan yang objektif dari Hegel.
Kristologi. Sementara liberalisme menyatakan Kristus sebagai pendiri dari suatu agama dan seorang guru etika, Kierkegaard menyatakan bahwa pengenalan akan Kristus lebih dari sekadar mempelajari seorang figur sejarah di masa lalu, Kristus menantang orang-orang sebagai seseorang yang adalah kebenaran; la menjumpai orang-orang pada masa sekarang Perjumpaan ini tidak dapat dijelaskan melalui mempelajari Kristus dari sejarah, Melainkan, harus menjumpai Kristus pada masa sekarang, Seseorang yang membaca perjumpaan seorang murid dengan Kristus harus pula melakukan loncatan iman yang sama sebagaimana halnya dengan mereka.
Soteriologi, Kierkegaard menyatakan kematian formalisme dari gereja negara Denmark, dengan penyebutan berulang-ulang kredo, yang dingin itu, Menjadi orang Denmark dan menjadi orang Kristen sama saja pada zaman Kierkegaard, namun tidak ada bukti kehidupan spiritual yang terlihat. Kierkegaard bereaksi dengan tajam melawan ortodoksi yang dingin; hal itu memimpin dia untuk menekankan sifat subjektif dari keselamatan, la berkata bahwa suatu pengetahuan tentang doktrin tidaklah penting; pengalamanlah yang penting, Iman bagi Kierkegaard bukan mempercayai doktrin-doktrin, tetapi suatu komitmen dari hidup seseorang, Keselamatan adalah suatu "loncatan iman", yang mana akal atau penalaran tidak dapat meresapinya. Hal itu merupakan suatu loncatan iman ke dalam kegelapan yang tidak diketahui, dan berharap Allah ada disitu, Hal itu berarti menjalani kehidupan ini dengan serius, yang berakibat keputusasaan bagi seseorang, lalu Allah akan menjumpai dia, Dalam konsep keselamatan Kierkegaard, manusia tidak menjadi orang Kristen; ia berjuang untuk menjadi seorang Kristen, tetapi dia tidak pernah sampai di situ.
b. Teologi Karl Barth
1. Perkembangan Sejarah dari Teologi Karl Barth
Karl Barth dilahirkan pada tanggal 10 Mei, 1886 di Basel, Switzerland. Ia adalah putra seorang pendeta Reformed di Swiss. Pada usia delapan belas tahun, Barth memulai studi teologinya di Jerman, dan akhirnya ia studi di Bern, Berlin, Tubingen dan Marburg di bawah pengajaran teolog liberal yang terkenal seperti Adolph von Harnack dan Wilhelm Herrmann. Meskipun Barth tidak didukung oleh ayahnya, ia tertarik pada pengajaran Harnack dan secara khusus menjadi tertarik pada teologi pengalaman dari Schleiermacher.
Barth mulai pelayanan sebagai pendetanya di Switzerland pada tahun 1909, ia melayani gereja Reformed di Safenwil dari tahun 1911 sampai 1921. Ada beberapa hal penting yang terjadi, yang patut diperhatikan pada masa itu. Pertama, Barth menemukan bahwa pendidikannya dalam liberalisme telah mendidiknya untuk berkhotbah sesuai dengan penalaran dan pengalaman, tetapi bukan dari Firman Allah yang berotoritas. Perang Dunia I menjadikan permasalahannya menjadi lebih kompleks; Barth menyadari kesempitan dari natur berita liberal yang tidak dapat melayani jemaatnya yang tengah mengalami penderitaan pada waktu itu. Akhirnya Barth terdorong mulai mempelajari suatu tafsir terhadap surat Paulus di Roma[102] dan pada tahun 1919 menerbitkan buku tafsiran yang terkenal. Tafsiran itu seperti sebuah ledakan bonn. Di dalamnya Barth membuat Allah, bukan manusia, yang menjadi fokus utama Barth merendahkan semua pembenaran diri dari manusia dan pengandaian pada diri sendiri, dan meninggikan anugerah Allah di dalam Kristus. Barth berusaha untuk membuat teologi berpusat pada Allah, bukan berpusat pada manusia.
Pada tahun 1921, Barth diundang untuk melayani sebagai dosen teologi Reformed di Universitas Gottingen Di tempat itu Barth mengajar bukan hanya tentang tradisi Reformed, melainkan juga memberikan eksposisi kitab-kitab di Alkitab, Dari tahun 1925 sampai 1930, Barth mengajar di Munster, di mana ia juga mulai menulis kedua belas Jilid Church Dogmatics-nya yang terkenal itu, Barth mengajar di Bonn dari 1930 sampai 1935, tetapi ketika ia menolak untuk setia pada Hitler, ia dipaksa untuk berlari dari Jerman, la kembali ke Basel, dan mengajar teologi pada universitas itu, di mana ia mengajar sampai pensiun pada tahun 1962. Karl Barth akhirnya meninggal dunia pada tahun 1968.[103]
2. Pengakuan Doktrinal dari Teologi Barth
Bibliologi, Meskipun Karl Barth kembali untuk mempelajari Alkitab, namun ia menyejajarkan Alkitab dengan Firman Allah, Barth menolak pemahaman tentang suatu tulisan Firman yang tanpa salah, yang disebut sebagai konsep "paus kertas", Bagi Barth para penulis Kitab Suci hanya sekadar berkaitan pada pengalaman mereka berkaitan dengan wahyu Allah, Dalam membaca catatan mereka, seseorang juga dapat mengalami wahyu Allah; pada saat itu, Kitab Suci menjadi Firman Allah bagi orang tersebut.
Barth mengategorikan Firman Allah ke dalam tiga wilayah, (1) "Firman yang diwahyukan" adalah Allah menyatakan diri-Nya sendiri dengan berbicara pada para rasul dan para nabi, (2) "Firman yang tertulis" adalah deposit wahyu yang dibuat oleh manusia, Karena manusia yang menulis Alkitab, maka hal itu tidak dapat disejajarkan dengan Firman Allah, (3) "Firman yang dikhotbahkan" adalah proklamasi dari Firman, dan pada waktu anugerah Allah memasuki seseorang, maka Alkitab menjadi Firman Allah.
Barth memperlakukan Alkitab dengan serius; ia menulis Dogmatics-nya dengan menggunakan Alkitab, bukan filsafat liberal, sebagai dasarnya, Namun demikian, ia tidak percaya bahwa kebenaran dapat dinyatakan dalam proposisi doktrinal; kebenaran-kebenaran adalah perjumpaan melalui pernyataan Allah sendiri di dalam Kristus.
Barth menolak keabsahan dari wahyu umum dalam alam, dengan menyatakan bahwa wahyu umum dalam alam semesta ini tidak dapat menyatakan Allah kepada manusia, Bagi Barth, peristiwa pewahyuan adalah Yesus Kristus, meskipun Allah Tritunggal adalah keseluruhan subjek dari pewahyuan. Allah Bapa melalui ketetapan kekal-Nya memutuskan untuk menyatakan diri-Nya di dalam Kristus; Putra Allah menjalankan ketetapan ini; Roh Kudus menuntaskan wahyu Allah ini dengan memampukan manusia untuk berpegang padanya, Pewahyuan terus terjadi sampai sekarang, dalam arti bahwa pewahyuan itu adalah kedatangan Firman Allah pada manusia, dan Allah datang pada manusia dalam Firman itu, Lebih lanjut, hal itu dapat disebut pewahyuan, hanya apabila hal itu dikenali dan diterima oleh manusia, Namun demikian, Barth menghilangkan ide apa pun tentang pewahyuan progresif, Pewahyuan hanya dimungkinkan melalui rekonsiliasi di dalam Kristus. dan melalui pewahyuan Allah yang terjadi di dalam Kristus, dan hal itu berlanjut pada saat seseorang mengalami Firman yang dinyatakan oleh Allah. [104]
Teologi Proper, Barth dipengaruhi baik oleh John Calvin maupun para reformator lainnya; oleh karena itu, Barth menekankan kedaulatan (demikian pula ketransendenan) Allah Allah adalah transenden, dan manusia hanya dapat mengenal Allah melalui penyataan-Nya kepada manusia, Meskipun Barth memakai terminologi Calvin, namun ia menggunakannya dengan pengertian yang berbeda, Pada waktu ia menjelaskan tentang doktrin pilihan, Barth menekankan pemilihan dari Kristus bukan pemilihan manusia, Yesus Kristus adalah subjek dan juga pemilih, ia adalah objek dan juga sebagai yang dipilih, (Ini merupakan contoh teologi dialektik di mana topiknya dinyatakan dengan cara mengontraskan pernyataan-pernyataan), Barth menyatakan bahwa di dalam Kristus semua individu dipilih, namun ia menolak pemahaman universalisme Allah, di dalam anugerah-Nya, memilih Kristus, dan melalui Dia, manusia dipilih dan direkonsiliasikan dengan Allah, Termasuk di dalamnya adalah orang yang tidak percaya pada Kristus, tetapi mereka juga ditentukan untuk mendengar dan percaya.
Kristologi. Barth menekankan sentralitas dari Yesus Kristus dalam teologinya. Kristus harus menjadi titik awal dan pusat dari teologi. Menurut Barth, tanpa Kristus, maka tidak ada pewahyuan Bagi Barth, Injil dimulai dengan ketetapan kekal, pemilihan Yesus Kristus, Barth mengajarkan bahwa predestinasi adalah pemilihan terhadap Yesus Kristus, Lebih lanjut, Kristus adalah Allah yang memilih dan manusia yang dipilih, Pemilihan Kristus berarti pemilihan dari komunitas, Dalam pembahasannya tentang pemilihan ganda, Barth mengajarkan bahwa Allah dan Kristus mengampuni dengan menanggung konsekuensi dosa yang seharusnya ditanggung oleh manusia, Pada saat yang sama, umat manusia dipilih dan mendapatkan keselamatan dan partisipasi dalam kemuliaan Allah, Barth menunjuk pada pemilihan komunitas seperti Israel yang menolak pemilihan atas dirinya dan seperti gereja yang adalah dasar dari pemilihan. Ia akhirnya menjelaskan pemilihan individu, "yang lain", sebagaian besar di mana tidak ada pengecualian. Ini merupakan konklusinya, di mana Barth menolak untuk menyebut orang yang tidak dipilih secara esensial berbeda dari yang dipilih, hal ini telah menyebabkan ia dituduh memiliki paham universalisme, yaitu suatu kepercayaan di mana semua umat manusia pada akhirnya akan diselamatkan. Karena Kristus telah menanggung dosa semua orang, maka semua orang tidak lagi ditolak. Barth bahkan memberikan argumentasi untuk pemilihan Yudas. Barth tidak menyangkali tuduhan bahwa doktrin pilihannya memimpin pada universalisme. [105]
b. Teologi Emil Brunner
1. Perkembangan Sejarah dan Teologi Brunner
Emil Brunner (1889-1966) bersama dengan Kari Barth dan Rudolf Bultmann, adalah pelopor dari gerakan neo-ortodoksi. Brunner dilahirkan dekat Zurich, Switzerland dan ia studi di tempat itu pula la studi di Berlin dan Union Seminary di New York pula. Dari tahun 1924, ia melayani sebagai dosen teologi di Zurich. Brunner adalah seorang penulis yang produktif. Ia menyelesaikan 396 buku dan artikel, di mana ada 23 buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Ia menjadi seorang teolog yang sangat populer, yang mengajar secara luas di berbagai negara, seperti Inggris, Amerika dan Jepang.
Brunner adalah seorang pelopor, yang telah meninggalkan liberalisme dan juga menolak ortodoksi. Sebagai seorang teolog dialektikai seperti Barth, ia membangun teologinya di atas metode Kierkegaard.
2.Pengakuan Doktrinal Teologi Brunner
Bibliologi. Emil Brunner tidak sepakat dengan Kari Barth dalam hal keabsahan wahyu khusus; faktanya, pewahyuan terus berlangsung dalam sejarah dan pengalaman, yang dijelaskan oleh Brunner sebagai Kitab Suci, iman dari gereja, dan kesaksian internal dari Roh Kudus. Wahyu Allah, karena itu, terus menjumpai orang-orang.
Brunner sepakat dengan Barth bahwa Allah tidak menyatakan diri-Nya sendiri secara objektif dalam Alkitab, tetapi dalam perjumpaan subjektif dengan Kristus. Tetapi Brunner menyatakan kepentingan baik objek maupun subjek untuk bersekutu dengan Allah. Dalam hal ini, Brunner mengikuti teolog Yahudi, Martin Buber (1878-1965), yang memperkenalkan relasi I-Thou. Brunner mengajarkan bahwa Allah tidak dapat dikenal secara objektif, tetapi hanya melalui suatu perjumpaan pribadi yang subjektif, relasi I-Thou. Dalam persekutuan ini, Allah tidak menyatakan diri-Nya dalam kebenaran atau proposisi tetapi dalam Pribadi-Nya.
Antropologi dan hamartiologi. Brunner banyak membahas tentang manusia dan dosa, karena dosa menentukan hubungan manusia dengan Allah dan masyarakat. Brunner menolak kerusakan total manusia, natur dosa yang diwariskan, dan kehistorisan dari Kejadian 3. Adam bukan merupakan pribadi yang ada dalam sejarah; melainkan, bagian di mana manusia harus melihat dirinya sendiri dalam Kejadian 3.
Dalam menjelaskan tentang dosa, Brunner menyatakan bahwa manusia adalah seorang pendosa karena ia memilih untuk berdosa, bukan karena natur dosa yang diwariskan. Manusia dipanggil untuk hidup bersekutu dengan Allah dan yang lain; gagal melakukan hal itu merupakan kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, yang merupakan definisi dosa dari Brunner. Hal ini dapat diselesaikan hanya melalui perjumpaan secara pribadi dengan Kristus. Dalam Kristologinya, Brunner berpegang pada pernyataan Chalcedon tentang kemanusian dan keilahian yang sejati dari Yesus. Brunner menekankan inkarnasi dan kebangkitan Kristus dalam pengajarannya. Brunner percaya Allah memberikan manusia kebebasan untuk merespons anugerah Allah yang dinyatakan dalam Kristus. [106]
c. Teologi Reinhold Niebuhr
1. Perkembangan Sejarah Teologi Niebuhr
Reinhold Niebuhr (1892-1971) dilahirkan di Missouri, putra dari seorang pendeta Lutheran imigran Jerman. Setelah menyelesaikan studinya di Yale Divinity School, Niebuhr mengikuti seminari yang berdenominasi Lutheran. Ia bosan dengan pendidikan kesarjanaannya dan berusaha untuk mencari relevansi dalam kehidupan. Kerinduan ini memberikan arah teologi baru, yang ia tetapkan untuk dijalani.
Niebuhr hanya melayani sebagai pendeta di Detroit dari tahun 1915 sampai 1928 . Masa itu adalah masa untuk membentuk dia secara teologis. Selama pelayanannya sebagai pendeta, Niebuhr mengamati ketidakadilan sosial atas para buruh, dan ia kemudian terlibat dalam konflik antara buruh dan pengelola. Niebuhr melihat kemiskinan dan kondisi bekerja yang sulit dari orang-orang dan secara terbuka ia menyerang ketetapan dari Henry Ford, yang ia lihat sebagai representatif dari penindasan dan sistem kapitalistik.
Dalam hal tertentu serupa dengan pengalaman Kari Barth di Switzerland, Niebuhr sampai pada penolakan latar belakang teologi liberalnya, ketika ia melihat kesalahan dari teologi itu. Pengajaran liberalisme tentang kebaikan yang ada dalam diri manusia, dengan penantian akan negara utopia, tidak cocok dengan kondisi yang diamati oleh Niebuhr. Meskipun manusia telah mengalami kemajuan secara teknologi, ia juga dieksploitasi oleh teknologi. Solusi Niebuhr adalah untuk mengadopsi "sosialisme dan pasifisme untuk hidup dalam masyarakat, suatu "realisme Kristen" untuk teologi. Dengan terjadinya Perang Dunia II, Niebuhr meninggalkan pasifisme dan sosialisme, namun ia tetap aktif dalam prinsip-prinsip sosial. Sejak tahun 1928 sampai 1960, ia mengajarkan Union Theological Seminary di kota New York sebagai dosen etika Kristen. Ia menekankan pada masalah-masalah politik dan sosial. Pengakuan Doktrinal Teologi Niebuhr.[107]
Teologi Reinhold Niebuhr dibentuk oleh pengalamannya selama pekerjaan penggembalaannya di Detroit. Keprihatinan utamanya melingkupi keadilan sosial dan prinsip manusia; doktrin-doktrin lain hanya signifikan apabila hal itu berkaitan dengan kebutuhan manusia dan keadilan sosial. Dalam pengertian itu "Niebuhr akan mengatakan bahwa dosa lebih berkaitan dengan hal sosial daripada spiritual, dan penginjilan harus berkaitan dengan pertobatan dalam masyarakat, bukan individu. Khotbah di Bukit harus menjadi hukum dan kode etik dalam kehidupan bisnis sekarang".  [108]
Meskipun ia berbicara tentang dosa dan memberikan aplikasi alkitabiah bagi masalah-masalah sosial dan ketidakadilan, namun Niebuhr tetap menyebut catatan tentang penciptaan dan Kejatuhan, sebagai "mitos". Niebuhr melihat dalam catatan penciptaan suatu gambaran tentang manusia, di mana dosa adalah nyata. Dosa diawali dengan ketakutan manusia untuk berubah, semakin tua, dan mati; untuk menghilangkan ketakutan ini, manusia mencari rasa aman melalui kekuatan yang diperlihatkan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dosa muncul melalui penyalah-gunaan kuasa oleh manusia untuk menghancurkan orang lain. Niebuhr menolak pandangan historik dari dosa: ia menyebut dosa asal sebagai inklinasi yang salah dalam setiap tindakan manusia .

D. Kesimpulan
Dari urain di atas mengenai Kristen di masa awal sejak kelahiran yang berangkat dari Yesus, Iman dan fase perkembanganya yang berangkat dari Katolik hingga Protestan yang dipelopori oleh Marthin hingga muncul lagi pemahaman Radikal baru yaitu Neo-Ortodoksi yang berangkat dari ketidak setujuan akan sikap pluralism agama dapat di tarik suatu kesimpulan ternyata: Kristen di masa awal sangat berbeda jauh setelah fase perkembangannya keseluruh Dunia, hal ini dikarenakan munculnya ide-ide baru yang berangkat dari sikap kritisisme terhadap pemahaman baik dari tokoh atau dari Al-kitab.
Hal ini berdampak besar bagi fase modern salah satunya adalah Neo-Ortodok yang menentang kan pemahaman pluralisme agama adapaun, hal ini dapat kita amati ada pemikiran tokoh-tokoh sebagai berikut: Soren Kierkegaard Penekanannya bahwa Pengetahuan tidak penting. Pengalaman subjektif penting.  Keselamatan adalah suatu komitmen pada Allah dalam suatu "loncatan iman" yang buta di tengah keputusasaan seseorang. Sedangkan Doktrinnya menekankan ketransendenan Allah; Allah tidak dapat diketahui melalui "bukti-bukti". Sejarah Kristus tidak penting; seseorang harus mengalami Dia sekarang. Kehistorisan peristiwa di Alkitab tidak penting.
Karl Barth Penekanannya bahwa Teologi harus berpusat pada Allah, bukan manusia. Dibangun di atas penekanan subjektif Kierkegaard. Perjumpaan manusia dengan Allah dalam penduplikasian pengalaman para penulis Alkitab. Sedangkan Doktrinnya Tolak wahyu umum. Alkitab adalah penting, tetapi tolak inspirasi: Alkitab adalah kesaksian dan wahyu. Pewahyuan terjadi pada saat manusia menerimanya. Berpusat pada Kristus Kristus adalah wahyu Allah dan semua orang dipilih dalam Kristus.
Emil Brunner Penekanannya bahwa Allah tidak dapat diketahui melalui doktrin objektif, tetapi melalui perjumpaan subjektif dengan Kristus. Menekankan Kristologi yang tinggi. Allah dikenal secara pribadi dalam suatu relasi I- Thou. Sedangkan Doktrinnya Mengizinkan wahyu umum. Tolak inspirasi Kitab suci dan realitas dari neraka. Tolak dosa warisan dan Adam sebagai tokoh sejarah. Dosa manusia karena pilihan, bukan natur yang diwariskan. Dosa adalah keberpusatan pada diri sendiri. Pegang inkarnasi, keilahian dan kebangkitan Kristus.
Reinhold Niebuhr Penekanannya bahwa Dosa pada dasarnya sosial; masyarakat perlu ditransformasi dari keserakahan kapitalistik. Kebutuhan manusia terhadap keadilan sosial harus didukung. Sedangkan Doktrinnya Tolak pandangan liberal tentang kebaikan manusia. Tolak pandangan historik tentang dosa dan kehistorisan Adam. Dosa adalah ketidakadilan sosial dan ketakutan. Catatan penciptaan adalah mitos. Teologi tradisional hanya berguna dalam kaitan dengan kebutuhan manusia modern.






[1]Untuk lebih jelas mengenai permasalahan perbedaan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, mari kita tengok beberapa cuplikan ayat Al-qur’an yang menyinggung pada kasus ini. Lihat: QS, 3: 164. QS, 4: 165. QS, 7: 52. QS, 7: 179. QS, 13: 37. QS, 17: 15. QS, 17: 70. QS, 25: 41-42. QS, 64: 2-3. QS, 95: 4-6. QS, 98: 6-8. Kesemua ayat inilah manusia di tuding sebagai makhluk yang mempunyai beban dasar sebagai makhluk yang sempurna yang mampu memeikirkan baik dan buruk, sekarang dan masa depan, dari ayat-ayat di atas pulalah manusa di jelsakan bahwa kecerdasan yang manusia  miliki itu adalah butuh kinerja yang maksimal, bukan hanya menunngu hidayah dari Tuhan tapi juga harus berusaha mencari ilmu. Lihat: M. Brar Harun, sistematika Al-Qur’an dan Penjelasannya, (Banjarmasin: PT. Garfika Wangi Kalimantan, 2007), h. 10-15.
[2]Agama dalam bahasa Sanskrit, dalam abjat hurupnya ‘A’ maka di artikan dengan tidak sedagkan pada gama di artikan dengan pergi (tidak pergi) atau dapat juga diartikan dengan hal yang tidak pergi dari kehidupan yang diwarisi oleh turun-temurun oleh manusia. Lihat:  Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1979), h. 9. Lihat juga: Dedy Supriyadi, Mustofa Hasan, Filsafat Agama, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 10. Kemudian pengertian kata agama ini sedikit berbeda jika di tinjau dalam bahasa Sansekerta di mulai dari huruf A di artikan dengan tidak  dan di lanjutkan dnegan kalimat gama yang berarti kacau di gabungkan muncullah defenisi kahir yaitu tidak kacau, agama adalah peraruran yangmengatur manusia agar tidak mengalami kekacaun yang menggelincir dari hatii nurani manusia sendiri. Lihat: Zulfi Mubaraq, Sosiologi Agama, (Malang: UIN-MALIKI Press, 2010), h. 2. Bahran Noor Haira mengetakan bahwa Peraturan yang ada dalam agama khususnya Islam satupun ajarannya tidak ada yang bertentangan dengan hati nurani. Agama teerbagi kepada tiiga kategori, Agama Samawy, Agama yang menyerupai Shuhuf, agama ciptaan manusia, jika agama di pandang dari sudut sesembahan maka terbagi dua; bertuhan Rohani dan bertuhan materi. Lebih jelas lihat: H.M. As’ad El Hafidy, Aliran-Aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1977), h. 87-88.
[3]Salah satu sekte dalam agama Islam yang mencari ketenangan dan kebhagiaan yang dengan pemikirannya yang santai demi sosiologis adalah Murji’ah, murjiah adalah sekte yang mengetengahi antara Khawarij dan Syi’ah. Kehadiran Murjiah memberikan ketenangan dan kebahagiaan dari dua kubu yang berdu kekerasan. Untuk lebih jelsa silahkan lihat: Muh̲ammad ‘abdu al-KarÈ‹m bin abi bakar ahmad al-SyahrastanÈ‹, Al-Milal wa al-Nihal, (Libanon, Daru-al-fakr, 1997), h. 112. Dan: H. Hadariansyah, Pemekiran-pemikiran teologi Islam  dalam Sejarah pemikiran Islam, (Banjarmasin: Antasari Press, 2010), h. 58. Dan: H.M. Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), h. 159. Lihat juga: Abdul Razak, Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, ( Bandung: Cv. Pustaka Setia.2012), h. 56. Dan: tgk. H.Z.A. Syihab, Aqidah Ahlu-al-Sunnah Versi Salaf, Khalaf, dan Versi Asy’Ariyyah di antara keduanya, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), h. 71.
[4]Perlu diketahui kemabli sesungguhnya kebatinan yang  berada di sekitar kita saat ini beraasal dari agama Budha dan Hindhu, sejarah mengatakan bahwa jananabhadara adalah sosok yang menjawanisasikan buku-buku yang agama Budha dan Hindu kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Jawa, hingga saat ini, jadi kebatinan itu terlahir dari agama Budha dan Hindu bukan dari agama Islam sendiri yang dikenal dengan “kauruh kejawen” atau Jawaisme. Lihat: Rasjidi, Warsito S, H. Hasbullah Bakry,  di Sekitar Kebatinan,(Jakarta: Bulann Bintang, 1973), h. 17.
[5] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Pusat di Rektorat Pembinaan Perguruan Tingi Agama Islam, Perbandingan agama, (Jakarta: tp, 1981), h. 175.
[6] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, . . . H. 175.
[7] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, . . . H. 175.
[8] Sakral adalah kata ilmu yang lahir dari Fenomenologi Agama, dalam tulisan K.Bertens yang menjelasakan ulang teori dari Mircea Eliade tentang Sakral dan Profan, bahw kesakralan ada sesuatu yang kuasa, suci yang dipuja-puja oleh umat manusia, dan bentuknya pun juga lebih sempurna di badingkan manusia, segala mcam jenis yang dianggap kuasa itu adalah sesuatu yang sakral, dan tidak sebaliknya, sesuatu yang tidak dapat melakukan suatu hal dengan sendirinya, tidak suci dan tidak ada mempunyai kelebihan apapun yang melebihi manusia, maka hal itu disebut dengan Profan. Lihat: Jurnal Ulumul Qur’an 47.
[9] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, (Yogyakarta: Forum, 2012), h. 149.
[10] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 149-150.
[11] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 150.
[12] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 150.
[13] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 151.
[14] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 151.
[15] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 151.
[16] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 152.
[17] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 152.
[18] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 153.
[19] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 153.
[20] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 153.
[21] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 154.
[22] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 154.
[23] Untuk lebih jelas mengenai cerita Nabi Musa silahkan Lihat: Misbah El-Munir, Riwayat nabi Musa, (Bandung: PT.Alma’arif, 1977), h. 5-62.
[24] Jacobus Tarigan, Religi Osit’s , Agama dan Gereja Katolik, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007),  h. 42.
[25] Mukhlisin Purnumo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, . . . H. 155.
[26] Darmawan, Yesus di Sebut Juga Isa, (Bandung, Cv. Hikayat Dunia, 2005), h.25.
[27] Darmawan, Yesus di Sebut Juga Isa, . . . H. 26.
[28] Darmawan, Yesus di Sebut Juga Isa, . . . H. 26-27.
[29] Yeus bukan hanya mempunyai satu nama saja tetapi snagat banyak, di antaranya adalah: Yesus, Orang, Allah, Anak Daud, Anak Allah, Anak Manusia, Mesias, Hamba Allah, Gembala Baik, Penyembuh, Penyelamat, Nabi, Raja, Pengantin, Roti Hidup, Terang Dunia, Pintu Hidup, Pokok Anggur, Jaln, Akulah Kebangkitan dan Hidup, Hakim, Ank Domba, Sang Rasul, Pengantara, Imam Agung, Terkasih, yang Akan Datng, Amin, Alfa dan Omega, Awal dan Akhir, Kepala, Citra Allah, Yang Sulung, Bintang Tmur Cemerlang, Kurisios, Sang Firman atausang Sabda. Lihat; Darmawijaya, Gelar-gelar Yesus, (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 1991), h. 11-269.
[30] Kis 2:36
[31] Noco Syukur Dister, Pengantar Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), h. 35.
[32] Noco Syukur Dister, Pengantar Teologi, . . . H. 35.
[33] Noco Syukur Dister, Pengantar Teologi, . . . H. 36.
[34] Yo. 16:13, bandingkan, Yo. 14:26.
[35] Noco Syukur Dister, Pengantar Teologi, . . . H. 36.
[36] Untuk lebih jelas  lihat: Noco Syukur Dister, Pengantar Teologi, . . . H. 37-39.
[37] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 392.
[38] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 394.
[39] Dlam hal ini rujukan yang utama adalah dibaptisnya Yesus, bahwa pada suatu hari ketika Yohanes membaptis banyak orang dia melihat Yeus berada didalam antrian tersebut, namun permohonan untuk membaptis Yesus ditolaj oleh Yohanes dan dia mengatakan: “seharusnya engkaulah manusia suci yang membaptis bukan di baptis karenna engkaulah yang kudus (Mat 3:13-17) lihat: A. Bakker SVD, Ajaran Iman Katolik 1 Untuk Mahasiswa, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1998), h. 98.
[40] Mansia dalam ajaran Katolik mempunyai dosa warisan yang berasal dari Adam dan Hawa (Kej 3:4-5) dua orang ini juga di katakan sebagai manusia pertama yang memutuskan hubungan akrab dengan Allah (Kej 3:6b) namun Allah tetap memberikan berkah kepada Adam dan Hawa agar mempunyai keturunan yang sangat banyak (Kej 1:28) namun kedua tidak dapat lagi mewariskan berkat Allah kepada keturunannya karena keduanya telah berbuat dosa, bahwa setiap manusia dilahirkan dnegan tidak bersabat lagi dengan Tuhan, sebaliknya keduanya malah mewariskan kepada keturunannya berupa kejahatan (Dosa Asal )  dalam Konsili Trente, Konon 3 di jelakan bahw adosa itu adalah dosa pertama yang ditrunkankepada manusia, hingga dosa teesebut menjalar sepanjang masa. Untuk lebih jelas silahkan lihat: A. Bakker SVD, Ajaran Iman Katolik 1 Untuk Mahasiswa, . . . H. 26-29.
[41] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 396-397.
[42] KBBI, Ofline V. 1,3, 2010-2011.
[43] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[44] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 198-199.
[45] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[46] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[47] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[48] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[49] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[50] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini,  . . . . . H. 199.
[51] Bandingkan dnegan tulisannya Huston Smith,  yang mengatakan bahwa; Jumlah Sekte Protestan ada 255, jadi dalam hal ini ada dua sekte yang kurang dalam pandangn ahuston, dan lebih dua dalam pandangan Sufa’at,. Huston juga mengatakan bahwa 85 % dari semua pemeluk Protestan terbagi dalam 25 Sekte, sedangkan sekte lainnya itu hanya di yakini oleh beberapa orang saja. Untuk lebih jelas silahkan lihat: Huston Smith,  Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 1985), h. 409. Bandingkan dengan: Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini,  . . . . . H.199.
[52] Huston Smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 1985), h. 404-404.
[53] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 404.
[54]Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H.  404-405.
[55] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 406-407.
[56] Huston Smith, Agama-Agama Manusia , . . . H. 407.
[57] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, (Djakarta: Badan Penerbit Kristen, 1966), h. 45.
[58] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 45.
[59] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 45.
[60] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 45.
[61] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H, 187.
[62] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 46.
[63] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 46.
[64] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 46.
[65] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 199.
[66] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 200.
[67] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 200.
[68] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 200.
[69] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 201.
[70] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 202.
[71] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 202.
[72] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 202-203.
[73] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 48.
[74] J. Verkuyl, Etika Kristen, Ras, Bangsa, Gereja, Negara, (Jakarta: Pt. BPK Gunung Mulia, cet-2, 1992), h. 230-231.
[75] J. Verkuyl, Etika Kristen, Ras, Bangsa, Gereja, Negara,  . . . . . H. 231.
[76] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 55-56.
[77] I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja Ringkas, . . . . . H. 56.
[78] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188.
[79] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188.
[80] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188. Untuk mengetahui sejarah Injil lebih mendalam silahkan lihat:  Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, (Yogyakarta: Forum, cet, 1, 2012), h. 147-221.
[81] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188.
[82] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188. Sejarah Klasik selanjutnya adalah gereja Anglikan dapat di lihat di sub sekte-sekte dalam Protestan.
[83] Dalam buku: Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 189. Sekte-sekte ini disebut dnegan gerakan radikal dalam Protestan, yang di maksut  dengan radikal disini adalah: gerakan-gerakan yang sedikit-demi sedikit keluar dari gerakan kegerajaan.
[84] Untuk mengetahui sekte-sekte dalam agama Yahudi silahkan Lihat: Syarif Hidayatullah, Studi Agama, (Yogyakarta: Tara wacana, 2011),  43. Dan. H.Abu Ahmad. Perbandingan Agama, (Jakarta: Renika Cipta, 1991), h. 171-172. Dan: Joesoef Sou’yb,  Agama-Agama Besar di Dunia, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, tth), h. 303.
[85] Agama Kristen dan Islam adalah dua agama terbesar di Dunia yang bersifat Unversal dan yang bersifat misi, ada persamaan dan juga ada perbedaan baik dari keyakinan maupun ibadah, untuk lebih jelas silahkan lihat: Hugh Goddard, Sejarah Perjumpaan Islam-Kristen, Titik Temu dan Titik Seteru dua Agama Komunitas terbesar di dunia, (Jakarta: Pt, Serambi Ilmu Semesta, Cet, 1. 2013), h. 19-340.
[86] Untuk mengetahui lebih panjang mengenai cerita Yesus silahkan baca tulisan dari: Simcha Jacobovici, Charles Pellegrino, The Yesus Family Tomb, Makam Keluarga Yesus, Penemuan, Investigasi dan bukti yang dapat merobah sejarah, Terj: Rosida E. (Jakarta:  Onread-Books Publisher, cet,1, 207), h. 1-287.
[87] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 206.
[88] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 206.
[89] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 207.
[90] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 207.
[91] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 207.
[92] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 207.
[93] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 207.
[94] Perbandingan Agama, Proyek Pembinaan, . . . . . H. 188.
[95] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H.207-208.
[96] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H.208.
[97] Sufa’at Mansur, Agama-Agama Masa Kini, . . . . . H. 208.
[99] Karel A. Steenbrink, perkembangan teologi dalam  dunia kristen modern (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1987) h. 70
[100] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013.
[101] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013
[102] Karel A. Steenbrink, Perkembangan Teologi . . . h.  72
[103]Karel A. Steenbrink, Perkembangan Teologi . . .  h.  72-73
[104] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013
[105] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013
[106] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013
[107] Karel A. Steenbrink, perkembangan teologi dalam  dunia Kristen. . . . 45.
[108] http://www.sarapanpagi.org/teologi-neo-ortodoksi-vt2082.html/16/05/2013

This post have 0 komentar


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post