usman bin affan

author photo May 14, 2012

DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………….1
A.    Pendahuluan……………………………………………………………..2
B.     Usman bin Affan Sebelum Menjadi Khalifah…………………………...4
C.     Proses Pengangkatan Usman bin Affan Sebelum Menjadi Khalifah……5
D.    Masa Pemerintahan Usman bin Affan…………………………………..6
E.     Akhir Riwayat Usman bin Affan………………………………………..9
F.      Kesimpulan……………………………………………………………..11
Daftar Pustaka……………………………………………………………....12








A.    PENDAHULUAN
Usman bin Affan, salah satu sahabat Nabi Muhammad dan dikenal sebagai khalifah Rasulullah yang ketiga. Pada masa Rasulullah masih hidup, Usman terpilih sebagai salah satu sekretaris Rasulullah sekaligus masuk dalam Tim penulis wahyu yang turun dan pada masa Kekhalifahannya al-Qur`ān dibukukan secara tertib. Utsman juga merupakan salah satu sahabat yang mendapatkan jaminan Nabi Muhammad sebagai Ahlul Jannah. Kekerabatan Utsman dengan Muhammad Rasulullah bertemu pada urutan silsilah ‘Abdu Manab. Rasulullah berasal dari Bani Hasyim sedangkan Utsman dari kalangan Bani Umayyah. Antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah sejak jauh sebelum masa kenabian Muhammad, dikenal sebagai dua suku yang saling bermusuhan dan terlibat dalam persaingan sengit dalam setiap aspek kehidupan. jika tidak heran jika proses masuk Islamnya Usman bin Affan dianggap merupakan hal yang luar biasa. Karena hal ini mengingat kebanyakan kaum Bani Umayyah pada masa masuk Islamnya Utsman, bersikap memusuhi Nabi dan agama Islam.
Utsman bin Affan terpilih menjadi khalifah ketiga berdasarkan suara mayoritas dalam musyawarah tim formatur yang anggotanya dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab menjelang wafatnya. Saat menduduki amanah sebagai khalifah beliau berusia sekitar 70 tahun. Pada masa pemerintahan beliau, bangsa Arab berada pada posisi permulaan zaman perubahan. Hal ini ditandai dengan perputaran dan percepatan pertumbuhan ekonomi disebabkan aliran kekayaan negeri-negeri Islam ke tanah Arab seiring dengan semakin meluasnya wilayah yang tersentuh syiar agama. Faktor-faktor ekonomi semakin mudah didapatkan. Sedangkan masyarakat telah mengalami proses transformasi dari kehidupan bersahaja menuju pola hidup masyarakat perkotaan.
Dalam manajemen pemerintahannya Utsman menempatkan beberapa anggota keluarga dekatnya menduduki jabatan publik strategis. Hal ini memicu penilaian ahli sejarah untuk menekankan telah terjadinya proses dan motif nepotisme dalam tindakannya.














B.     USMAN BIN AFFAN SEBELUM MENJADI KHALIFAH
Usman ibnu Affan ibnu Abdil Ash ibnu Umayyah, di lahirkan pada tahun ke enam tahun gajah. Ia lebih muda dari Nabi enam tahun. Beliau masuk Islam karena ajakan Abu Bakar Ash siddiq. Mengawali ke-Islamannya, sifat pemalu dan tenggang rasalah yang membimbing langkah beliau yang penuh ketenangan dan kepercayaan itu menemui Rasulullah saw, dengan ditemani Abu Bakar Ash Siddiq, kemudian ditaruhnya tangan kanannya di atas tangan kanan Rasulullah saw, yang dipatrinya dengan bai’at yang berlandaskan keimanan orang yang tenang dan tentram.
Beliau termasuk salah seorang yang memeluk agama Islam angkatan pertama, beliau mendapat  julukan atau gelar  zur nur`ain” (yang mempunyai dua cahaya) karena beliau mengawini dua anak Rasulullah saw, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum secara berurutan, setelah yang satu meninggal. Sebelum beliau masuk islam dan sesudahnya jua, beliau terhitung saudagar besar dan kaya, dan sangat pemurah, beliau menafkahkan hartanya untuk kepentingan agama islam. Diantaranya pernah beliau menyumbang 950 ekor unta dan 50 ekor kuda serta 1000 dinar, untuk melawan pasukan Byzantium dalam perang Tabuk  yang berkumpul di perbatasan Plestina.
Beliau termasuk sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah akan masuk surga, diantara sahabat yang diberi kabar gembira masuk surga ialah: Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Talhah, Zubair ibnu Awwam, Saad ibnu abi Waqqash dan Abdurrahman bin ‘Auf.
C.    PROSES PENGANGKATAN USMAN BIN AFFAN MENJADI KHALIFAH
Umar berpulang kerahmatullah, maka sahabat-sahabat yang berenam yaitu: Usman, Ali bin Abi thalib, Talhah, Zubair ibnu Awwam, Saad ibnu Abi Waqqash dan Abdurrahman bin `Auf, mereka berkumpul untuk bermusyawarah, guna untuk memilih salah satu dari mereka yang akan diangkat menjadi khalifah menggantikan Umar bin Khatab (Sahabat yang berenam ini ialah orang-orang yang dipilih oleh Umar sewaktu beliau masih hidup, untuk bertugas memilih salah seorang dari mereka yang akan menggantikannya sebagai khalifah). Abdurrahman bin `Auf mengusulkan mengundurkan diri, usul Abdurrahman ini terima oleh para sahabat, dan diadakan perjanjian.
Maka bermusyawarahlah Abdurrahman bin `Auf dengan segenap lapisan kaum muslimin begitu juga dengan para calon. Dari permusyawarahan itu dapatlah Abdurrahman bin `Auf mengambil kesimpulan, bahwa semua pendapat tertuju kepada Usman dan Ali, maka dipilihlah Usman bin Affan, karena beliau lebih tua dari Ali dan perilakunya lebih lunak. Usman di angkat menjadi khalifah dalam usia tujuh puluh tahun. pada hari senin akhir bulan Zhulhijjah tahun 23 H.[1] Beliau mengucapkan bai’at di hadapan masyarakat umum. Dengan demikian sah lah sudah Usman bin Affan menjadi khalifah rasyidah yang ke tiga menggantikan umar.


D.    MASA PEMERINTAHAN USMAN BIN AFFAN
Sesudah Usman terpilih jadi khalifah, pertama kali yang beliau kerjakan ialah  memeriksa perkara ‘Ubaidillah yang telah membunuh Hurmuzan dan Jufainah dan seorang anak perempuan Abu Lu’luah, yang masih kecil. Usman telah dapat mengatasi soal ini, yaitu beliau menhukumkan bahwa haruslah di bayar diyat kepada ahli waris dari orang-orang yang terbunuh itu, kemudian diyat dipikul beliau sendiri, beliau membayar dengan harta beliau sendiri.[2]
Masa pemerintahan Usman adalah yang terpanjang dari semua khalifah di masa Khulafaurrasyidin, yaitu 12 tahun yang terbagi dalam 2 periode, ialah enam tahun pertama merupakan masa pemerintahan yang baik, dan 6 tahun terakhir merupakan masa pemerintahan yang buruk.
Masa pemerintahan yang baik banyak sekali yang dapat di catat oleh sejarah, diantaranya: melanjutkan perluasan islam ke daerah-daerah yang terhenti setelah Umar meninggal. Perluasan ini di masa Usman bertambah dengan perluasan ke laut, kaum muslimin telah mempunyai angkatan laut. Di masa Usman negeri-negeri juga banyak yang telah masuk wilayah Islam, seperti: negeri Barqah, Tripoli Barat dan bagian selatan Negeri Nubah.
Dengan mempergunakan angkatan laut yang dipimpin oleh mu’awiyah ibnu Abi Sufyan tahun 28 H, pulau Cyprus dapat pula dimasukkan ke dalam wilayah Islam.
Beliau juga menumpas pendurhakaan yang terjadi di beberapa negeri yang telah masuk di bawah kekuasaan Islam di zaman Umar. Setelah umar meninggal ada daerah-daerah yang mendurhaka kepada pemerintahan Islam. Pendurhakaan itu ditimbulkan oleh pendukung-pendukung pemerintahan lama, dengan kata lain ada sementara pamong praja dari pemerintahan lama ingin mengembalikan kekuasaan.
Daerah-daerah yang mendurhaka itu terutama ialah Khurasan dan Iskandariah. Pemberontakan di Khurasan dicetuskan oleh pendukung pemerintahan lama. Adapun kota Iskandariyah telah diserang kembali oleh bangsa Romawi. Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh Usman. Usman mengirim Khurasan dan ke Iskandariyah tentara yang besar jumlahnya dengan perlengkapan yang cukup. Bala tentara ini dapat menghancurkan pemberontak, serta dapat mengembalikan keamanan  dan ketentraman dalam daerah tersebut.
Jadi perluasan Islam pada masa Usman dapat disimpulkan pada dua bidang :
1)                  Menumpas pendurhakaan dan pemberontakan yang terjadi di beberapa negeri yang telah masuk ke bawah kekuasaan Islam di zaman Umar.
2)                  Melanjutkan perluasan Islam ke daerah-daerah yang sampai disana telah terhenti perluasan Islam di masa Umar.
Dimasa Usman juga banyak kegiatan-kegiatan penting. Beliau berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Beliau juga membangun jembatan-jembatan dan jalan-jalan, masjid dan memperluas masjid nabi di Madinah. Karya besar lainnya yang dipersembahkan kepada umat Islam adalah susunan kitab suci al-Qur`ān. Penyusunan kitab suci al-Qur`ān dimaksudkan untuk mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan al-Qur`ān. Yang pada zaman khalifah Umar sudah di mushafkan, tapi pada mushaf Umar bacaan al-Qur`ān masih bermacam-macam qira’at, maka pada zaman khalifah Usman disusun kembali berdasarkan pada satu macam bacaan/qira’at.  Ketua dewan penyusunan al-Qur`ān ialah Zaid bin Tsabit, dan yang mengumpulkan tulisan al-Qur`an antara lain adalah istri Nabi yang bernama Hafzah.
Setelah selesai, maka Usman memerintahkan untuk menuliskan satu mushaf untuk negeri Syam, satu mushaf untuk Mesir, satu untuk dikirimkan ke Basrah, satu mushaf untuk Kufah, untuk Mekah satu, untuk Yaman satu, dan untuk dikirim ke Madinah satu. Umat Islam sudah puas dengan semua mushaf ini, dan orang menamakannya Mushaf Usmani, sebab ditulis atas perintah Usman.













E.     AKHIR RIWAYAT USMAN
Memasuki 6 tahun terakhir masa pemerintahannya, muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar, ini mungkin karena umur beliau yang lanjut dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35H/655M Usman dibunuh oleh pemberontak yang terdiri dari orang yang kecewa terhadapnya.
Salah satu faktor yang menyebabkan rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan ibnu Hakam. Karena Marwanlah yang pada dasarnya menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar Khalifah. Setelah banyak anggota-anggota yang duduk dalam jabatan-jabatan penting Usman laksana boneka dihadapan kerabatnya itu. Beliau tidak dapat berbuat terlalu banyak terhadap keluarganya, beliau juga tidak tegas terhadap kesalahan-kesalahan bawahannya. Harta kekayaan Negara oleh keluarganya di bagi-bagikan tanpa terkontrol oleh beliau sendiri.
Usman ibnu Affan dibunuh oleh pemberontak, pada saat beliau dibunuh, beliau sedang membaca al-Qur`ān dan dalam keadaan berpuasa.
Menjelang terbunuh beliau telah berusia 80 tahun. Di hari wafatnya, setelah melaksanakan sholat zuhur beliau tidur sebentar untuk melepas lelah, dan dalam tidurnya beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw, Abu bakar dan Umar bin khatab, di sebuah taman yang indah dalam keadaan berpakaian serba putih semuanya. Lalu Rasulullah saw berkata kepadanya,”wahai Usman, engkau akan berbuka bersama kami malam ini.
Sorenya menjelang adzan Maghrib, Usman membuka  mushafnya dan membaca al-Qur`ān, ketika bacaannya sampai pada ayat yang berbunyi, “Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka”. (QS.al-Baqarah: 137). Menyusuplah seorang pemberontak ke dalam rumahnya dan langsung menikamnya dengan sebilah pisau hingga darahnya pun berserakan di lantai rumahnya, lembaran mushaf pun ikut basah terkena percikan darahnya, yang sampai saat ini masih tersimpan di salah satu mesium Islam. Peristiwa ini terjadi pada hari jum’at  18 Zulhijjah tahun 35H.


















F.     KESIMPULAN
Usman bin Affan adalah khalifah rasyidah yang ketiga, Usman bin Affan dilahirkan di Mekkah pada tahun ke-6 setelah lahirnya Nabi Muhammad saw, Usman mendapat julukan “Dzun Nur’ain” yang artinya mempunyai dua cahaya. Beliau masuk islam atas ajakan Abu Bakar Ash Siddiq, Usman bin Affan menjadi khalifah dalam usia 70 tahun,pada hari senin akhir bulan Zulhijjah tahun 23H.
Usman bin Affan menjadi khalifah selama 12 tahun, enam tahun pertama adalah masa-masa yang sangat gemilangnya, Beliau dapat menambah perluasan negeri Islam yang telah terhenti perluasannya di zaman khalifah Umar, perluasan juga sampai ke laut, Islam telah membentuk angkatan laut, beliau juga menumpas pendurhakaan dan pemberontak yang terjadi di beberapa negeri yang telah masuk ke dalam kekuasaan Islam. Dan enam tahun terakhir masa ke khalifahannya adalah masa-masa yang sulit yang menjadikan beliau akhirnya wafat karena dibunuh oleh pemberontak yang kecewa dengan kepemimpinan beliau.
Peristiwa ini terjadi pada hari jum’at 18 julhijjah tahun 35H.







DAFTAR PUSTAKA

Khalid, Muhammad. Khalifah Rasulullah, Penerjemah Mahyuddin dkk. Mengenal Pola Kepemimpinan Umat Dari Karakteristik Peri Hidup Khalifah Rasulullah. Bandung: CV di Ponegoro, 1985.
Mufrodi, Ali. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta: Lagos Wacana Ilmu, 1997.
Murodi. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT Karya Toha Putra, 1997.
Qarni, Abdullah. Berperang Demi Allah. Penerjemah Ahmad Faruk Zaini. Berperang Demi Allah. Jakarta: Sahara Publishers, 2004.
Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: PT AL Husna Zikra, 1997.


[1]Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam (Semarang: PT Karya Toha Putra), h. 93.
[2] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: PT Al Husna Zikra), h. 268.

This post have 0 komentar


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post