- Pendahuluan
islam adalah merupakan agama
yang satu-satunya diridhoi oleh allah swt dimuka bumi ini dibandingkan dengan
agama yang lain karna agama islam ini dibawa oleh orang yang paling mulia
dimuka bumi yakni nabi muhammad saw.
Sebagai mana telah diketahui
bahwa setiap agama itu mempunyai ajaran, begitu pula dengan agama islam.
Imam al ghazali mengatakan
bahwa ilmu yang wajib di tuntut dalam agama islam itu diantaranya ialah: fiqih,
tauhid, dan tasawuf.
Maka dari itu, kami akan coba
untuk membahas perkara agama ini menganai tentang ajaran islam mengenai tauhid,
yang lebih khususnya membahas tentang Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah.
- Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah ialah
meyakini bahwa Allah-lah yang patut menerima segala amal ibadat, baik yang
lahir maupun batin[1],
atau yang nampak maupun yang tidak nampak yang di kerjakan oleh makhluk,[2]
dan hanya Allah-lah yang patut disembah[3],
tiada Tuhan melainkan Allah. [4]
Apabila didalam hati seseorang
tersebut tertanam tauhid uluhiyah dengan kokoh maka didalam hatinya akan
terbentuk tekad yang bulat bahwa segala amal perbuatan seperti puji-pujian,
doa, dan amal ibadat yang lainya itu, semata-mata hanyalah sebuah pengabdian
dan tanda bakti kedapa Allah SWT saja, yang
ia tuntut hanya keridhaan Allah semata.
Dalam pengertiannya, tauhid uluhiyah
sering sekali diidentikkan dengan tauhid Ubudiyah, karena ada
konsekoensi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam artian tidak ada yang
patut disembah melainkan allah.
jd, yang sebenarnya adalah
hanya Sekedar menambahkan kata uluhiyah disandarkan kepada kata Al-llah,
dan kata ubudiyah disandarkan /
dinisbahkan kepada abada.[5]
Allah adalah tempat meminta,
mengadu, dan menaruh harapan, segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang,[6]
tanpa ada perantara[7]
pengabdian dalam bentuk apapun.[8]
Allah SWT. berfirman:
($oYßg»s9Î)ur…….. öNä3ßg»s9Î)ur ÓÏnºur ß`øtwUur ¼çms9 tbqßJÎ=ó¡ãB ÇÍÏÈ
Artinya:
“Tuhan kami dan Tuhan kamu itu satu, dan kami hanya kepada-NYA berserah
diri.”[9]
!$yJ¯RÎ) ãNä3ßg»s9Î) ª!$# Ï%©!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ……..
Arrtinya:
“Sesngguhnya Tuhan kamu
hanyalah Allah, yang tidak ada lagi Tuhan
selain Dia....”
(
QS. Taha: 98 )
Allah-lah yang patut disembah,
bukan berarti bahwa Allah berhajat disembah oleh hamba-NYA, akan tetapi kita
lah yang berhajat untuk menyembah allah, dikeranakan segala sesuatu yang nampak
dan yang tidak nampak itu dalam kekuasaan allah jadi, apa yang telah kita
lakukan selama kita hidup didunia ini, itu hanyalah suatu bentuk pengabdian
makhaluk kepada tuhanya.[10]
Dengan demikian, segala muamalah
(peribadatan) seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Atau seperti membangun
sarana peribadatan, misalkan: mesjid, sarana pendidikan dan yang lainnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, semua itu hendaknya dikerjakan karena
Allah. Sebagaimana diketika kita membaca do’a Iftitah pada waktu melaksanakan
sholat baik itu shlat subuh ataupun itu sholat isya.
إنّ صلاتي و نسكي و محياي و مماتي للّه
ربّ العلمين .
Artinya:
“Sesunguhnya sholatku, ibadahku, hidupku
dan matiku hanya untuk Allah rabbul alamin.”[11]
C. Tauhid Rububiyah
Tauhid
Rububiyah ialah suatu keyakinan orang muslim bahwa alam semesta dan isinya ini
adalah ciptaan Allah SWT.[12]
dan bisa juga diartikan dengan kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah adalah
Tuhan yang tidak mempunyai sekutu.[13] Dan Dia selalu mengawasi dan memelihara keduanya tanpa bantuan siapa pun.[14]
Alam semesta ini dan segala isinya tidak ada dengan sendirinya, melainkan ada
yang menciptakanya yakni Allah-lah yang menciptakannya.
Alam semesta
ini dengan segala yang ada di dalamnya berupa keteraturan, kecermatan,
kekokohan, keindahan, kesempurnaan, dan keserasian. Itu semua bukanlah
satu-satunya bukti yang menunjukkan adanya Tuhan maha penegak langit dan bumi.
Akan tetapi ada yang lebih banyak lagi bukti-bukti yang lain dari pada itu yang
terdapat didalam jiwa setiap manusia tentang adanya Tuhan, perasaan yang dibawa
sejak ia lahir yang disebut juga perasaan fitrah.[15]
Allah-lah
yang mempunyai sifat “القويّ ” yaitu maha kuat, tidak ada kekuatan
melainkan atas kehendaknya dan tidak ada pula yang bisa mengekang dari apa yang
dikehendakinya.[16]
Berikrar dan
mengakui akan Rububiyyah Allah adalah suatu perkara yang dapat diterima.
Hakikat ini terlintas dalam setiap fitrah manusia. Meskipun seseorang itu
kafir, namun jauh di lubuk hatinya tetap mengakui Rububiyyah Allah SWT.
Firman Allah SWT:
ûÈõs9ur
NßgtFø9r'y ô`¨B öNßgs)n=yz £`ä9qà)us9 ª!$# ( …….
Artinya:
“Dan jika kamu bertanyakan mereka tentang:
Siapakah pencipta mereka? Niscaya mereka menjawab: Allah….”
(Az-Zukhruf: 87)
Apabila
Tauhid Rububiyah sudah tertanam didalam hati seorang muslim, maka akan
menyadarkan ia sehingga seoraang hamba tersebut dapat menghayati nikmat,
karunia dan anugerahnya yang diberikan Allah SWT. kepadanya.[17]
Jadi Tauhid Rububiyah ialah Tauhid yang berhubungan dengan soal-soal ketuhanan.[18]
Sebagai mana yang telah difirmankan allah didalam al qur’an:
ãNà6Ï9ºs ª!$# öNä3/u ( Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ( ß,Î=»yz Èe@à2 &äó_x«
çnrßç6ôã$$sù
4
uqèdur 4n?tã
Èe@ä. &äóÓx«
×@Å2ur
ÇÊÉËÈ
Artinya:
“Yang memiliki sifat yang
demikian itu ialah Allah Tuhan kamu,
tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu.”
( QS. Al-An’am:
102 )
Dalam firman allah diatas jelas lah bahwasanya
yang memiliki sifat-sifat yang diterangkan mengenai sifat yang demikian tadi,
itu merupakan sifat allah yang tidak ada tuhan atau sesembahan selain dia,
begitu pula mengenai hal-hal penciptaan baik itu bumi yang tempat kita tinggali maupun langit yang berada di atas kita yang
dari situ lah allah turunkan hujan, sebagai mana firman allah dalam al Qur-an
mengenai tentang penciptaanya.
Firman Allah SWT.
uqèd ª!$# ß,Î=»yø9$# äÍ$t7ø9$# âÈhq|ÁßJø9$# ( ã&s! âä!$yJóF{$#
4Óo_ó¡ßsø9$# 4 ßxÎm7|¡ç
¼çms9 $tB
Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( uqèdur
âÍyèø9$# ÞOÅ3ptø:$# ÇËÍÈ
Artinya:
“Dialah
Allah yangmenciptakan, Yang mengadakan, Yang memebentuk rupa. .....”
(
QS. Al-Hasyr : 24 )
Dalam firman Allah diatas, kata Illah
berartikan Tuhan dan kata Rab yang berarti Tuhan yang telah menciptakan,
mengatur dan memlihara alam semesta, sedangkan Rububiyah dinisbahkan kepada Rab.[19]
Jadi Tauhid Rububiyah ialah suatu keyakinan sepenuhnya bahwasanya Allah-lah
yang telah menciptakan, mengatur, dan mengurus alam semesta ini. Tidak ada yang
dapat menciptakan, mengatur, mengurus, bahkan
mengusai alam semesta ini selain Allah SWT.[20]
Tauhid
Rububiyah ini pun bisa rusak manakala
seseorang itu masih saja mengakui atau berfikir bahwasanya ada pihak-pihak lain
selain Allah yang ikut campur dalam hal penciptaan, mengatur, memelihara dan
menguasai alam semesta,[21]
seperti yang dipercayai oleh bangsa parsia pada zaman dahulu.[22]
Allah SWT.
berfirman:
öqs9 tb%x. !$yJÍkÏù
îpolÎ;#uä wÎ) ª!$# …….$s?y|¡xÿs9
Artinya:
“
sekiranya dilangit dan dibumi ada beberapa Tuhan selain Allah, sungguh rusaklah
langit dan bumi itu...... “[23]
(
QS. Al-Anbiya: 22 )
Jadi, sudah
jelaslah dalam firman Allah diatas tadi bahwa Allah-lah satu-satunya tuhan yang
berhak untuk disembah dikeranakan apa bila allah itu berbilang maka langit dan
bumi ini akan rusak.
Karena mengilhami
banyak Tuhan, maka akan bisa merusakkan akal dalam memahami alam dan jiwa dan merusakkan
paham akan tugas-tugas keagamaan, dan juga bisa merusakkan pengetahuan manusia
itu sendiri terhadap hakikat manusia yang sebenarnya.[24]
D. Penutup
Dari pembahasah
diatas tadi bisa kita simpulkan Tauhid al-Uluhiyyah
pula bermakna menjadikan Allah SWT saja sebagai sesembahan yang senantiasa
dipatuhi dan Tauhid ar-Rububiyah juga bermakna beri’tiqad bahawa Allah
SWT bersifat Esa, Pencipta, Pemelihara dan Tuhan sekelian alam.[25]
Sesungguhnya kesanggupan dan kesediaan manusia mentauhidkan Allah dari segi
Rububiyyah dengan segala pengertiannya akan menghubung manusia mengakui Tauhid
al-Uluhiyyah yaitu mengesakan Allah dalam pengabdian. Secara spontan pula
manusia akan mengakui bahawa Allah saja yang layak disembah, selain dari
pada-Nya tidak layak disembah walau dalam bentuk apapun.
Bahwasanya
Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena
apabila itu terjadi maka akan timbullah ketidak seimbangan antara keduanya,
sebab Nabi Muhammad SAW. Pada zaman daluhu pernah memerangi orang-ogang musyrik
Arab, oleh karena mereka hanya mengakui Rububiyah Allah SWT. saja.[26]
karenamana seorang Rasul itu diutus kepada ummatnya hanyalah untuk menyerukan, “Sembahlah
Allah dan jauhilah thâgût”[27]
dan mengajak ummat kepada mengesakan Allah dalam berbagai bentuk yang
bernilai ibadah.[28]
Daftar Pustaka
·
Ahmad,
Muhammad, Tauhid Ilmu Kalam, PT. Pustaka Setia, Bandung, 1997.
·
Aziz, Abdul
Bin Muhammad Alu Abd. Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjut,
cet: 1, Jakarta: Yayasan As-Sofwa, 1999.
·
Zainuddin,
Ilmu Tauhid Lengkap, cet: 1, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1992.
·
Sabiq,
Sayyid, Aqidah Islamiyah, Jakarta:
Robbani Press, cet: 3, 2010.
[1] Dr. Abdul Aziz
Bin Muhammad Alu Abd. Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjut,
cet: 1, (Jakarta: Yayasan As-Sofwa), hal. 12
[3] Icit. hal. 13
[4] Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, ( Bandung: PT. Pustaka Setia),
hal. 29
[7] Drs. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, hal. 17
[8] Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, hal. 30
[9]QS. Al-ankabut,ayat.46.
[10] Drs. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, hal. 22
[11] Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam. hal. 31
[12] Ibid. hal. 27
[13] Dr. Abdul Aziz Bin Muhammad Alu Abd. Lathif,
Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjut, cet: 1, (Jakarta: Yayasan
As-Sofwa), hal. 9
[14] Ibid, hal. 9
[15] Sayyid Sabiq, Aqidah Islamiyah, (Jakarta: Robbani Press). Cet: 3, hal.
61-62
[16] Drs. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap,
hal. 20
[17] Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu
Kalam. hal. 28
[18] Icit. hal. 20
[19] Drs. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap. hal. 21
[21] Icit. hal. 21
[22] Ibid. hal 21
[23] Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam. hal. 29
[24] Drs. Zainuddin, Ilmu
Tauhid Lengkap. hal. 21
[25] Rujukan: Dr. Abdul Karim Zaidan, Usul
Ad-Da’wah
[26] Lihat buku Dr. Abdul Aziz Bin Muhammad Alu Abd. Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan. hal.
11
[27] Lihat ( QS. An-Nahal: 36 )
[28] Lihat buku “Pelajaran
Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan”, Hadis Bukhari dan Muslim, hal. 15
This post have 0 komentar
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100