·
PENGERTIAN BIOLOGI
Biologi adalah
suatu cabang ilmu tentang kehidupan. Secara Etimologi Biologi berasal dari kata
“Bios” yang artinya hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Biologi ilmu yang
mempelajari tentang seluk-beluk makhluk hidup, yang mempunyai cabang sebagai
berikut;
1)
Botani ; suatu cabang dari ilmu
Biologi yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
2)
Zoology ; suatu studi dalam ilmu
Biologi yang membidangi tentang hewan.
3)
Morfologi ; suatu studi tentang
struktur luar atau bentuk luar dari makhluk hidup.
4)
Anatomi ; cabang ilmu biologi
tentang struktur dalam makhluk hidup.
5)
Fisiologi ; salah satu cabang ilmu
Biologi tentang fungsi atau faal organ tubuh makhluk hidup.
6)
Sitologi ; studi ilmu Biologi tentang sel secara
mendalam meliputi struktur, molekuler, dan lainnya.
7)
Histology ; suatu studi tentang
jaringan tubuh atau organ tubuh makhluk hidup, yang ber-sel sejenis.
8)
Palaentologi ; studi tentang makhluk
yang hidup di masa lampau, yang bisa kita lihat sekarang dalam bentuk Fosil.
ASAL USUL KEHIDUPAN
Ada
sejumlah pendapat dari kalangan ilmuan barat tentang asal usul kehidupan,
Thales[1]
misalnya,
seorang filosof, astronom, ahli matematika,dan ahli teknik, berpendapat bahwa bintang-bintang
mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan memantulkan sinar dari matahari,
dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang datar terapung di
air. Dan dia yang pertama kali mempertanyakan tentang asal-usul alam semesta
ini.[2]
Dia juga berpendapat bahwa bermacam-macam benda di alam ini murni gejala alam,
sedangkan bahan dasarnya amat sederhana, yaitu air. Anggapan kuno tentang
Biologi dikemukakan oleh Aristoteles yang dengan teori Abiogenesisnya
menyatakan bahwa, makhluk hidup muncul dengan begitu saja dari benda yang tidak
hidup, atau munculnya makhluk hidup tidak diciptakan dari sesuatu yang hidup.
Tapi kemudian
teori ini pada akhirnya runtuh, abad ke XVII, Leuwenhoek, orang yang pertama
kali menemukan microskop, yang meneliti benda-benda kecil yang aneh dalam
rendaman jerami.[3]
Pada
tahun 1893 Harold Urey seorang ahli Kimia dari Universitas Chicago berpendapat
bahwa suatu saat atmosfer kaya akan molekul-molekul CH(metana), NH (amoniak), Hdalam bentuk gas, karena pengaruh
aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Cosmos. Unsur-unsur tersebut
mengadakan reaksi kimia membentuk suatu asam amino yang merupakan komponen
penting dari protoplasma, sedang protoplasma adalah bagian substansi dasar sel
makhluk hidup. Teori Urey dipandang sebagai dasar dari konsep terjadinya
makhluk hidup menurut Biologi modern.[4]
Sedang
Al-Qur’an menyebutkan bahwa asal-usul makhluk hidup berasal dari air ;
óOs9urr&
tt tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. ¨br& ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur $tFtR%2 $Z)ø?u $yJßg»oYø)tFxÿsù ( $oYù=yèy_ur z`ÏB Ïä!$yJø9$# ¨@ä. >äóÓx« @cÓyr ( xsùr& tbqãZÏB÷sã ÇÌÉÈ
30. dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?[5]
Ayat
ini jelas memberikan pandangan Islam tentang asal-usul kehidupan di Bumi, juga
menghimbau perhatian manusia agar mengamati kejadian sehari-hari
Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# #YôgtB y7n=yur öNä3s9 $pkÏù Wxç7ß tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oYô_t÷zr'sù ÿ¾ÏmÎ/ %[`ºurør& `ÏiB ;N$t7¯R 4Ó®Lx© ÇÎÌÈ
53.
yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu
di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam.[6]
·
PENGERTIAN FISIKA
Ilmu fisika bisa juga kita sebut sebagai studi pembelajaran tentang
gerak benda-benda yang ada di sekitar alam semesta ini, oleh karena itu ilmu
ini menekankan tentang wujud benda, keadaan benda, serta terbentuknya benda
tersebut. Fisika juga bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan tentang
benda-benda tak hidup, karena objeknya adalah benda-benda yang tidak bernyawa.
Dan benda-benda yang ada, dikelompokan dari empat unsur utama ; yaitu air,
udara, api dan tanah, hal ini menurut Empedokles. Essentia merupakan
unsur dasar dari suatu benda. Unsur dasar ini dapat berupa air, api, bumi, atau
udara, tergantung kondisinya. Hal ini dikemukakan oleh Aristoteles. Teori ini
bisa digambarkan sebagai berikut:[7]
Api
Panas Kering
Udara Essentia Bumi
Basah Dingin
Air
Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya,
gelombang, listrik, magnet, dan teknik mekanik, teknik sipil, serta teknik
listrik (arus lemah dan kuat).[8]
Ilmuan Barat
yang berjasa dalam bidang ini, Issac Newton,[9]
misalnya,yang menyelidiki tentang sifat cahaya, gaya Gravitasi, dan peritungan
hubungan antara cepat rambat bunyi di Udara dengan kondisi fisik (suhu,
tekanan) udara, dia juga yang menemukan hukum Newton, yang digunakan dalam
satuan perhitungan massa benda. Juga ada Mihael Faraday [10],
yang menemukan teori tarik-menarik dan tolak-menolak antara medan listrik
dengan magnet. Perubahan dalam medan magnet sekitar konduktor menyebabkan
adanya arus listrik dalam konduktor. Dia juga yang pertama kali menemukan
listrik, oleh karena itu Bapak listrik merupakan julukan yang sering disebutkan
oleh setiap ilmuan Fisika di berbagai bidang. Ia juga menemukan salah satu
unsur kimia yaitu Benzena pada tahun 1825 dalam residu hasil dari gas
pembakaran. Yang mempunyai rumus perbandingan C – H dan dari berat molekulnya
diketahui bahwa rumus molekunya ; .[11]
Sedangkan
Al-Qur’an memberikan gambaran tentang Fisika yaitu;
Tentang Cahaya
misalnya;
uqèd
Ï%©!$#
@yèy_
[ôJ¤±9$#
[ä!$uÅÊ
tyJs)ø9$#ur
#YqçR
¼çnu£s%ur
tAÎ$oYtB
(#qßJn=÷ètFÏ9
yytã
tûüÏZÅb¡9$#
z>$|¡Åsø9$#ur
4 $tB
t,n=y{
ª!$#
Ï9ºs
wÎ)
Èd,ysø9$$Î/
4 ã@Å_Áxÿã
ÏM»tFy$#
5Qöqs)Ï9
tbqßJn=ôèt
ÇÎÈ 5.
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak*Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahu.
*Maksudnya:
Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan
dengan penuh hikmah.[12]
Contoh lain
dalam Al-Qur’an tentang kelistrikan ;
øÎ)ur
tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkÏù `tB ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
30.
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."[13]
Selain dari itu
banyak lagi ayat-ayat tentang pengetahuan, dan umat Muslim banyak mencurahkan
juga banyak perhatian dibidang lain dalam fisika seperti Timbangan, suara,
ruang hampa dan lain-lain. Dan semua itu mereka pelajari dari kitab suci
Al-Qur’an.
·
KIMIA
Ilmu Kimia bisa
dikatakan sebagai ilmu yang terkait dengan studi suatu zat-zat,
senyawa-senyawa, serta unsur yang terdapat dalam zat atau senyawa tersebut.
Timbulnya ilmu tersebut disebabkan karena dalam bidang IPA tersebut tidak ada
batasan yang tegas, pandangan IPA tentang suatu materi, dan pada makhluk hidup
tersusun dari materi dan hidupnya bergantung pada energy.[14] Materi
tersebut yaitu segala sesuatu yang terdapat ruang untuk dia tempati, dan
memiliki massa, sifat yang bisa dirasakan oleh pancaindra.
Perkembangan
ilmu kimia itu sendiri baru berkembang pada abad ke-17, pada masa sebelumnya
para ahli kimia dalam hal ini dengan kekuatan gaib bisa merubah suatu bentuk benda,
dan penemuan di zaman itu pada umumnya bisa bisa diterima doktrinnya oleh generasi
berikutnya, sehingga mereka yang menerima doktrin tersebut tidak memberikan
sumbangsih terhadap berkembangnya ilmu Kimia.
Ilmuan barat
yang melakukan penelitian pada abad ke-17 Antonie Lauzent Lavoisier, misalnya,
melalui metode yang kita kenal sekarang dengan “metode ilmiah” yakni dengan
melakukan pengamatan, menghubungkan dengan Realita-Realita, membuat Hipotesis,
menguji nya dengan percobaan-percobaan, dan akhirnya mengambil kesimpulan.
Dan dasar
daripada penemuan ini, Lavoisier melakukan penelitian dengan membakar air raksa
dengan udara dengan Volume tertentu, dan mendapatkan serbuk merah, sedang
volume udara berkurang sebanyak apa yang terdapat pada sebuk merah tadi. Dari
pengamatan tersebut dia mengenal bahwa ada zat yang bersenyawa di udara dengan
air raksa, dan zat yang ia kenal itu dia sebut dengan O. Sehingga dia menyimpulkan,
pembakaran adalah peristiwa bersenyawa dengan Oksigen di Udara.
Dia juga yang
membuat hukum yang kita kenal dengan Hukum Lavoisier, serta dia juga yang
membagi golongan unsur-unsur atom, misal; atom golongan tanah yaitu; Magnesia,
kapur, berita, alumia, dan silica.[15]
Hampir seluruh produk yang kita gunakan merupakan produk hasil rekayasa
teknik kimia baik secara sederhana maupun secara kompleks. Misalnya kain yang
kita gunakan adalah hasil polimerisasi baik secara alami maupun secara sintetis
dari monomer-monomer senyawa kimia tertentu. Demikian pula dengan gelas yang
kita pakai adalah salah satu contoh produk. Dan yang sangat sering kita dengar
akhir-akhir ini yaitu tentang salah satu sumber energi alternatif yang disebut
biodiesel. Bahkan bahan bakar sebelum Biodiesel yang sering kita pakai
juga seperti minyak tanah, bensin, gas, dan lainnya merupakan hasil
pengolahan bahan berbasis ilmu kimia tentunya dalam skala besar..
Beberapa ayat yang menyatakan proses teknik kimia misalnya dalam
pengolahan besi dan pakaian yang terjemahnya adalah sebagai berikut
ÎTqè?#uä tt/ã
ÏÏptø:$# (
#Ó¨Lym #sÎ)
3ur$y tû÷üt/
Èû÷üsùy¢Á9$# tA$s%
(#qãàÿR$# (
#Ó¨Lym #sÎ)
¼ã&s#yèy_ #Y$tR
tA$s% þÎTqè?#uä
ùøÌøùé& Ïmøn=tã
#\ôÜÏ% ÇÒÏÈ
96. berilah aku potongan-potongan
besi". hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga
apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata:
"Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi
panas itu".[16]
Bahwa pada saat kepolaran dua
buah Fluida berbeda satu sama lainnya, maka kedua fluida tersebut
tidak akan bersatu melainkan menjadi 2 fase seperti yang disebutkan pada
ayat di atas antara air laut dan air tawar pada muara bertemu.
Adapula ayat yang menceritakan kemahatahuan Allah SWT bahkan
terhadap sebuah atom sekalipun
$tBur ãbqä3s?
Îû 5bù'x©
$tBur (#qè=÷Gs?
çm÷ZÏB `ÏB
5b#uäöè% wur
tbqè=yJ÷ès? ô`ÏB
@@yJtã wÎ)
$¨Zà2 ö/ä3øn=tæ
#·qåkà øÎ)
tbqàÒÏÿè? ÏmÏù
4 $tBur Ü>â÷èt
`tã y7Îi/¢
`ÏB ÉA$s)÷WÏiB
;o§s Îû
ÇÚöF{$# wur
Îû Ïä!$yJ¡¡9$#
Iwur ttóô¹r&
`ÏB y7Ï9ºs
Iwur uy9ø.r&
wÎ) Îû
5=»tGÏ. AûüÎ7B
ÇÏÊÈ
61. kamu tidak berada dalam suatu
Keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan
suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu
melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom)
di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang
lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh).[17]
Selama ini, yang menguasai ilmu-ilmu vital seperti
ini kebanyakan adalah orang-orang yang berasal dari golongan non-muslim bahkan
yang memusuhi Islam dan menjadikan keilmuannya sebagai senjata untuk
menghancurkan Islam secara langsung maupun tidak langsung.[18]
KESIMPULAN
Biologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, atau ilmu hayat. Ilmu ini meliputi, a.
Botani, b. Zoologi, c. Morfologi, d. Anatomi, e. Fisiologi, f. Sitologi, g.
Histologi, dan yang terakhir h. Palaentologi.
Fisika
(Physics), ilmu tentang benda tak hidup dari aspek wujudnya, maupun
perubahannya yang bersifat sementara. Secara klasik meliputi; mekanika, panas,
bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnet, dan teknik mekanik, tknik sipil,
serta teknik listrik yang menentukan kuat dan lemahnya arus listrik.
Kimia, ilmu
mempelajari benda hidup dan benda mati dari aspek susunan materi dan
perubahannya yang bersifat tetap. Ilmu ini dibagi menjadi Kimia Anorganik dan
Kimia Organik, kedua bagian tersebut memang mempelajari dasar keseluruhan, tapi
kemudian diikuti dengan analisis Kualitatif dan Kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
http://iinparlina.wordpress.com/2009/06/30/al-quran-dalam-dunia-teknik-kimia-atau-teknik-kimia-dalam-al-quran/ (Didownload 13 November 2011).
Jasin, Maskoeri: Ilmu
Alamiah Dasar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009)
Mas’ud,Ibnu dan
Paryono, Joko: Ilmu Alamiah Dasar ( Bandung: Pustaka Setia, 2009 )
Purnama Heri: Ilmu
Alamiah Dasar (Solo: Rineka Cipta,1997)
Respati: Pengantar
Kimia Organik ( Jakarta: Aksara Baru, 1980 )
[2] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009),4.
[4]
Heri Purnama, Ilmu Alamiah
Dasar, 150.
[7]
Ibnu Mas’ud dan Joko Paryono, Ilmu Alamiah
Dasar ( Bandung: Pustaka Setia, 2009 ),150.
[8]
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, 37.
[9]
Hidup antara 1642-1727 M.
[11] Respati, Pengantar
Kimia Organik ( Jakarta: Aksara Baru, 1980 ), 58.
[12]
QS. Yunus: 5
[14]
Heri Purnama, Ilmu Alamiah Dasar, 207.
[15] Ibnu Mas’ud dan
Joko Paryono,Ilmu Alamiah Dasar, 195.
[17] QS.Yunus: 61
[18] http://iinparlina.wordpress.com/2009/06/30/al-quran-dalam-dunia-teknik-kimia-atau-teknik-kimia-dalam-al-quran/
(Didownload 13 November 2011).
This post have 0 komentar
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100